BMKG Ingatkan Potensi Banjir Masih Mengancam Banten
Jumat, 20 Januari 2012 12:50 WIB
Serang (ANTARABanten) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Serang mengingatkan Pemerintah Provinsi Banten harus tetap waspada dan mengantisipasi bahaya banjir karena potensi terjadinya banjir di daerah ini masih mengancam.
"Potensi curah hujan dalam dua hari ke depan masih tinggi di wilayah selatan Banten yakni Lebak dan Pandeglang, mulai pagi hingga malam. Untuk itu perlu diwaspadai, karena potensi banjir masih ada akibat curah hujan tinggi," kata Kepala BMKG Serang Parmin di Serang, Kamis.
Ia mengatakan, potensi curah hujan yang tinggi di wilayah Banten selatan tersebut disebabkan masih adanya tekanan rendah di selatan Jawa yang diprediksi dalam seminggu ke depan masih ada.
Tekanan rendah di wilayah selatan Pulau Jawa tersebut yang menyebabkan pembentukan awan konvektif dan dikhawatirkan menimbulkan badai.
"Banjir yang terjadi di Banten kemarin disebabkan tingginya curah hujan di wilayah Lebak dan Pandeglang akibat efek badai Heidi di sekitar Samudera Hindia," kata Parmin usai rapat kordinasi membahas penanganan banjir di Banten bersama seluruh dinas/intansi terkait di Provinsi Banten.
Ia mengatakan, potensi curah hujan yang tinggi atau fenomena cuaca yang ekstrem terjadi di wilayah Lebak dan Pandeglang dalam beberapa hari terakhir, ini ditandai dengan curah hujan tinggi sehingga menimbulkan banjir.
"Sebelum terjadinya banjir di wilayah Banten, curah hujan di wilayah selatan mencapai 172 mm per jam, padahal dalam kondisi normal di bawah 50 mm per jam," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya selama 24 jam siap membantu Pemerintah Provinsi Banten dan masyarakat yang membutuhkan data perkiraan cuaca dari BMKG.
Menurut dia, jauh hari sebelum terjadinya banjir di Banten, BMKG sudah mengingatkan pihak terkait bahwa puncak musim hujan di Banten akan terjadi pada Januari 2012 terutama wilayah Lebak dan Pandeglang.
"Sedangkan pada Februari 2012 di wilayah Lebak mulai berkurang dan bergeser ke Kabupaten Serang dan Pandeglang bagian barat," ujarnya.
Ia juga mengingatkan gelombang laut di wilayah pesisir selatan Banten seperti Pandeglang Carita dan sekitarnya masih cukup tinggi, yakni mencapai dua meter. Oleh karena itu, para nelayan maupun masyarakat diminta berhati-hati jika melaut karena kondisi tersebut masih akan berlanjut dalam seminggu ke depan.
Rakor penanganan bencana banjir tersebut dipimpin Wakil Gubernur Banten Rano Karno dengan agenda mendengarkan penjelasan dinas terkait dalam penanganan pascabanjir yang melanda Kabupaten Serang, Lebak, Pandeglang dan Kabupaten Tangerang pada Minggu (15/1).
"Kami meminta dinas terkait segera menginventarisasi kerugian akibat banjir tersebut, serta segera dilakukan penanganannya," kata Rano Karno.
Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat (Asda III) Banten Eutik Suarta meminta BPBD untuk tetap menyiagakan posko banjir di daerah-daerah yang berpotensi terjadinya banjir di wilayah Banten.
"Jika prediksi BMKG potensi banjir dalam dua hari ke depan masih mengancam, posko banjir yang sudah ada jangan dulu ditarik," kata Eutik.