Warga Antarkecamatan Di Lebak Keluhkan Kerusakan Infrastruktur
Kamis, 17 November 2011 14:00 WIB
Lebak (ANTARABanten) - Warga antarkecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, mengeluhkan kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan, sehingga biaya angkutan naik tiga kali lipat.
"Kami berharap pemerintah daerah segera membangun kondisi jalan dan jembatan," kata Sekretaris Desa Sukamarga, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak Rikza Kusuma di Lebak, Rabu.
Ia mengatakan, diperkirakan lima kilometer jalan dan jembatan yang menghubungkan antarkecamatan kondisinya rusak parah.
Masyarakat setempat sudah beberapa kali mengusulkan pembangunan infrastruktur itu kepada pemerintah daerah melalui Dinas Bina Marga Kabupaten Lebak.
Namun, kata dia, hingga kini belum ada tanda-tanda realisasi untuk segera dibangun.
"Kami minta jalan dan jembatan dibangun karena warga merasa terpukul dengan biaya angkutan naik tiga kali lipat itu," katanya.
Ia menyebutkan, ribuan warga antarkecamatan itu sangat menginginkan pembangunan jalan dihotmik dan jembatan gantung sehingga akses lalu lintas berjalan lancar.
Apabila jalan dan jembatan dibangun, kata dia, dipastikan perekonomian warga menggeliat dan aktivitas warga bisa 24 jam.
"Sebagian besar warga di sini petani dengan mengandalkan hasil bumi," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak Asep Aeda mengatakan, pihaknya meminta warga antarkecamatan mengajukan pembangunan jalan dan jembatan melalui musyawarah rencana pembangunan tingkat kecamatan atau musrenbang.
"Saya kira jika sudah diajukan melalui musrenbang dipastikan tahun depan bisa direalisasikanya," ujarnya.