Warga Baduy Penderita Kusta Dirujuk Rumah Sakit
Sabtu, 1 Oktober 2011 15:03 WIB
Lebak, (ANTARABanten) - Seorang warga Baduy di Kabupaten Lebak, Banten, penderita penyakit kusta akhirnya dirujuk ke rumah sakit umum daerah setempat karena harus dilakukan amputasi atau pemotongan pada bagian kaki yang terluka untuk mencegah penularan kepada orang lain.
"Kami khawatir penyakit kusta yang diderita warga Baduy itu, selain membahayakan diri sendiri juga menularkan kepada orang lain," kata Eros Rosita, seorang petugas medis di kawasan Baduy, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Sabtu.
Eros menjelaskan, jumlah kasus penderita kusta saat ini di kawasan suku Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak tercatat dua orang, namun salah satunya bernama Syarip (14) kini mendapat pengobatan petugas medis.
Saat ini, kata dia, Syarip menjalani pengobatan rawat inap dengan menggunakan kartu jaminan kesehatan masyarakat di RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung.
Kemungkinan ia akan dilakukan operasi amputasi agar tidak menggrogoti bagian tubuh lainnya dan mencegah penularan.
"Saya kira dengan operasi ini dipastikan tidak membahayakan penderita maupun orang lain," katanya.
Menurut dia, pihaknya hingga kini terus melakukan pengawasan dan pemantauan agar kasus penyakit kusta tidak menyebar kepada warga lainnya.
Sebab penyakit kusta merupakan jenis penyakit menular dapat menimbulkan kerusakan bagian tubuh yang dideritanya.
"Jika ditemukan warga Baduy menderita penyakit kusta maka langsung diberikan pengobatan agar penyakit itu sembuh dan tidak menyebarkan, apalagi kusta basah sehingga mudah menularkan ke orang lain," katanya.
Seorang petugas pencegahan penyakit menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak H Bahtiar mengemukakan, pemerintah daerah menargetkan 2011 bebas dari penyakit kusta.
Karena itu, kata dia, petugas medis yang bertugas di Puskesmas terus melakukan pelacakan kasus kusta juga melakukan sosialisasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Melalui sosialisasi serta pelacakan tersebut, kata dia, dapat mencegah penyebaran penyakit kusta karena penyakit itu membawa dampak sosial di tengah masyarakat dan produktivitas penderita jadi menurun.
"Saya mengajak kepada penderita kusta agar selalu minum obat kalau ingin sembuh total," ujarnya.
Ia menyebutkan, saat ini sebanyak 22 kasus penderita kusta mendapat perhatian serius dengan dilakukan pengobatan agar tidak menularkan pada keluarga atau orang lain.
Ke-22 penderita terus dilakukan pengobatan dengan sistem pengawasan minum obat (PMO) dari keluarga, tetangga dan petugas medis.
Sistem PMO tentu sangat efektif untuk penyembuhan penderita kusta karena terbukti sebanyak 32 kasus dinyatakan sembuh total.
"Dengan PMO itu dipastikan sebanyak 22 penderita dapat sembuh jika patuh meminum obat secara rutin selama setahun," katanya.***4***