"Untuk penggeledahan di kantor BPKAD Karangasem pada hari ini (25/5) tim penyidik mencari bukti-bukti awal dari dokumen yang berkaitan dengan pengadaan masker pada tahun 2020 di Dinas Sosial Kabupaten Karangasem," kata Kasi Intel Kejari Karangasem I Dewa Gede Semara Putra dalam keterangan persnya di Karangasem, Bali, Selasa.
Baca juga: Kejati Gorontalo tangkap buronan kasus korupsi pembangunan rumah KAT
Baca juga: Kejati Gorontalo tangkap buronan kasus korupsi pembangunan rumah KAT
Ia mengatakan sejak Februari 2021 penyidik Kejari Karangasem melakukan pendalaman terkait dengan adanya penyimpangan pengadaan masker oleh Dinas Sosial Kabupaten Karangasem. Ada pun besaran nilai pengadaan sebesar Rp2,9 miliar.
Penggeledahan dokumen-dokumen terkait dugaan korupsi pengadaan masker dilakukan selama kurang lebih 4 jam di kantor BPKAD Karangasem.
Penggeledahan dokumen-dokumen terkait dugaan korupsi pengadaan masker dilakukan selama kurang lebih 4 jam di kantor BPKAD Karangasem.
Ia mengatakan penggeledahan ini merupakan usaha dari tim penyidik untuk mencari bukti awal dari dokumen-dokumen terkait pengadaan masker.
Dari hasil penggeledahan ditemukan puluhan dokumen yang berkaitan dengan pengadaan masker. Terhadap barang bukti tersebut, tim penyidik masih melakukan pemilahan dan masih mempelajari dokumen-dokumen itu.
"Dari penggeledahan, tim dapat puluhan dokumen dan untuk saat ini sedang memilah-milah atau menyeleksi dari dokumen dokumen tersebut yang mana dari dokumen tersebut bisa dijadikan bukti dalam pengungkapan kasus dugaan korupsi pengadaan masker di Kabupaten Karangasem Tahun 2020," katanya.
Ia mengatakan penggeledahan dilakukan di kantor BPKAD Karangasem karena BPKAD merupakan sentra atau pusat dokumen mengenai proses keuangan dan penganggaran.
"BPKAD dilakukan penggeledahan karena merupakan sentra atau pusatnya dari dokumen-dokumen mengenai proses keuangan termasuk penganggaran dari awal terhadap agenda kegiatan di pengadaan masker tersebut," katanya.