Lebak (ANTARA) -
Komunitas pecinta motor Brotherhood for Indonesia Culture siap bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Lebak untuk pelestarian budaya masyarakat Suku Badui di antaranya tradisi Seba.
"Kita memiliki khasanah budaya cukup banyak dan perlu dilestarikan, " kata Koordinator Brotherhood for Indonesia Culture Dudy Djajadisastra di Lebak, Sabtu.
Pengembangan pelestarian budaya Suku Badui di Kabupaten Lebak sudah mendunia, sehingga perlu pelestarian di tengah era globalisasi dan digitalisasi. Sebab, kata dia, jika tidak dilestarikan khawatir punah dan hilang kekayaan khasanah budaya Indonesia.
Karena itu, dirinya membangun sinergitas bersama pemerintah daerah juga tokoh pemuka adat masyarakat Badui guna menjaga pelestarian budaya tersebut.
"Kita mengapresiasi budaya tradisi Seba warga Badui yang sudah berlangsung lama hingga kini tetap lestari, " katanya menjelaskan.
Menurut dia, perayaan tradisi Seba Badui memiliki makna dan filosofi bagi masyarakat Suku Badui guna membangun silaturahmi dengan kepala daerah dengan menyerahkan hasil pertanian ladang huma, seperti pisang, talas, gula merah, petai, dan aneka kuliner.
Selain itu juga perayaan Seba Badui terjalin komunikasi dengan pemerintah daerah setempat untuk menyuarakan aspirasi permasalahan yang dihadapi warga Badui diantaranya adanya kerusakan hutan dan alam maka bisa disampaikan kepada Bupati Lebak dan Gubernur Banten.
Perayaan tradisi Seba Badui wajib dilakukan setiap tahun bagi masyarakat Suku Badui, karena menjadi titipan dari leluhur nenek moyang itu.
"Kami sangat peduli untuk pelestarian khasanah budaya Indonesia, termasuk budaya di Ciamis, Bandung dan daerah lainnya," katanya.
Ia juga mengatakan sebelum bersinergi dengan pemerintah daerah tentu ditandai dengan memberikan Piagam pada Bupati Lebak Iti Octavia dan pejabat lainnya merupakan bentuk keseriusan komunitas pecinta motor dari Brotherhood for Indonesia Culture.
Saat ini, kata dia, anggota Brotherhood for Indonesia Culture diperkirakan mencapai 5.000 orang. Dan, kegiatan mereka dapat membantu pelestarian budaya dan situs dengan melakukan kebersihan dan perawatan.
"Kami juga melestarikan budaya Seba Badui sejak tahun 2008," katanya.
Bupati Lebak Iti Octavia mengatakan pemerintah daerah siap untuk bersinergi melestarikan budaya masyarakat Badui dengan berbagai pihak, termasuk pecinta motor Brotherhood for Indonesia Culture.
"Kami tentu untuk membangun daerah juga diperlukan partisipasinya masyarakat maupun elemen lainnya," katanya.
Sementara Itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak Wawan mengatakan bahwa budaya tradisi Seba Badui meraih prestasi kedua tingkat nasional yang masuk kategori terfavorit pariwisata dalam pekan pesona Indonesia yang berlangsung di Labuan Bajo Provinsi NTT.
"Prestasi pariwisata Seba Badui itu tidak lepas peran elemen masyarakat yang peduli untuk melestarikan budaya lokal itu, " katanya.