Ratusan Warga Cikande Kesulitan Peroleh Air Bersih
Kamis, 8 September 2011 15:46 WIB
Serang (ANTARABanten) - Ratusan warga di Desa Nambo Udik, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, mengeluhkan kesulitan memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
"Masalah kesulitan air bersih ini sudah lama terjadi di daerah kami. Apalagi saat musim kemarau seperti ini," kata Sarkim salah seorang tokoh masyarakat saat menerima kunjungan reses anggota DPRD Banten di Kampung Bayur, Desa Nambo Udik, Kabupaten Serang, Kamis.
Ia mengatakan, untuk memperoleh air bersih minum dan keperluan lainnya sehari-hari warga harus membeli. Sebab di daerah tersebut tidak ada sumber air bersih apalagi disaat musim kemarau.
"Kalau musim hujan kami bisa memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari. Namun saat musim kemarau kami sangat kesulitan," kata Sarkim yang menemui anggota DPRD Banten bersama puluhan warga lainnya.
Menurut Sarkim, sebagian besar warga di kampung tersebut tidak mempunyai sarana air bersih di rumahnya masing-masing, karena untuk membuat sumur bor membutuhkan biaya yang cukup besar. Sedangkan mayoritas penduduk penghasilannya rendah karena mata pencahariannya sebagian besar kuli bangunan.
"Kami tidak mampu untuk membuat sumur bor karena biayanya tidak cukup Rp3 juta. Sedangkan penghasilan saya sebagai buruh bangunan tidak seberapa," kata warga lainnya Sail.
Ia berharap pemerintah Kabupaten Serang ataupun Pemprov Banten bisa membantu warga dengan menyediakan sarana air bersih untuk umum. Karena kesulitan sarana air bersih tersebut sudah berlangsung lama.
"Kalau musim kemarau seperti ini mencari sumber air harus berjalan ratusan meter. Kalau sarana MCK, kami tidak terlalu butuh karena lahan sawah juga masih luas," kata Sail.
Selain mengeluhkan sarana air bersih, warga di desa tersebut juga mengeluhkan infrastruktur jalan yang rusak dan tidak juga diperbaiki.
Sementara itu Ketua Fraksi Gerindra DPRD Banten Tabrani Sabirin mengatakan, pihaknya akan menampung aspirasi masyarakat tersebut untuk dirapatkan dengan komisi yang bersangkutan. Ia juga menyarankan warga untuk menyampaikan usulan kepada pemerintah kabupaten atau provinsi terkait dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat.
"Kami akan menampung aspirasi yang disampaikan untuk dibahas di DPRD Banten agar dianggarkan untuk kebutuhan tersebut di APBD 2012. Kami juga siap mengawal proposal yang disampaikan warga ke dinas/instansi terkait," kata Tabrani.
Dalam kesempatan tersebut, Tabrani secara simbolis menyerahkan bantuan 100 ekor bebek untuk dikembangkan dalam usaha peternakan bagi masyarakat setempat.
"Jika pengembangan peternakan ini berhasil, kami akan menambah bantuan untuk peternakan bebek tersebut," kata Tabrani.