Tangerang, (ANTARABanten) - Makanan dodol yang diproduksi warga Cilenggang, Tangerang Selatan, Banten, terjual hingga Kalimantan dan pulau Sumatera.
Seorang pengrajin Dodol Mugi Jaya Iyuk Rukmiyati (46)ditemui kediamannya di Serpong, Senin, menyatakan selama bulan puasa, pesanan yang diterimanya mengalami peningkatan yang sangat signifikan bila dibandingkan hari biasanya.
Meski usaha yang dijalankannya hanya dalam skala kecil, namun produksi dodol yang dihasilkannya mencapai 30 ton dalam sebulan.
"Bila saya tidak membatasi pemesanan, mungkin bisa melebihi 30 ton. Karena selama lebaran, pemesanan meningkat sekali," katanya.
Makanan khas betawi yang dibuat dari beras ketan ini, memang menjadi menu utama bagi warga Cilenggang khususnya dan Tangerang Selatan umumnya.
Dia menjelaskan, usahanya tersebut dimulai sejak 2004. Awalnya dirinya hanya memiliki satu tungku untuk melakukan produksi dodol.
Namun, karena banyaknya masyarakat yang memesan, maka dirinya pun menambah jumlah peralatan hingga memiliki delapan tungku.
Kemudian, karena pemesanan dodol yang sangat banyak, maka dirinya mulai melakukan perekrutan pekerja untuk membantu proses pembuatan.
"Saya sudah memiliki 20 orang yang khusus melakukan pengadukan dodol serta delapan orang untuk membungkus," katanya.
Iyuk menjelaskan, jika hari biasa proses pengadukan dodol hanya berlangsung dua kali dalam sepekan dan menghasilkan 200 kilogram.
Namun, pada saat bulan puasa hingga jelang lebaran, pengadukan dodol menjadi setiap hari dan bisa menghasilkan dodol hingga 400 kilogram. Adapun harga dodol untuk satu kilogram sebaar Rp 27 ribu.
Meski orderan dodol menjelang lebaran terus mengalami peningkatan. Iyuk mengeluhkan tingginya biaya produksi membuat keuntungan yang diraihnya tidak begitu besar.
Mulai dari harga bahan dasar beras ketan, gula merah, gula pasir dan kelapa yang terus meningkat dan puluhan karung kayu atau arang batok kelapa. Ditambah lagi dirinya harus membayar pegawai yang dalam sehari diberikan bayaran Rp 75 ribu per orang.
"Kalau harga jual dodol dinaikkan, maka akan memberatkan pembeli dan bisa membuat langganan nantinya beralih dan saya mengambil keuntungan sewajarnya," kata Iyu.