BPBD Banten Sosialisasikan Bencana Alam di Bojongmanik
Kamis, 26 Mei 2011 17:20 WIB
Lebak, (ANTARABanten) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, menggelar sosialisasi bencana alam yang dipusatkan di Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak.
"Kegiatan sosialisasi ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana alam juga menghindari korban jiwa," kata Tisna, seorang pembicara BPBD Banten di Kecamatan Bojongmanik.
Menurut dia, selama ini wilayah Kecamatan Bojongmanik merupakan daerah rawan bencana banjir, longsor dan kebakaran karena lokasinya terdapat perbukitan dan daerah aliran sungai (DAS).
Karena itu, pihaknya meminta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam tersebut.
Apalagi, saat ini curah hujan di wilayah itu masih berlangsung, meskipun kapasitas ringan dan sedang.
Biasanya, kata dia, curah hujan intensitas ringan dan sedang sangat berpotensi longsor, terutama warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai dan perbukitan.
"Kami berharap warga yang mengikuti sosialisasi ini bisa memahami juga mengantisipasi bencana alam, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa," ujarnya.
BPBD Banten, kata dia, memberikan penghargaan kepada masyarakat Desa Mekarmanik Kecamatan Bojongmanik sebanyak 112 kepala keluarga dinyatakan selamat dan terhindari dari longsor.
Peristiwa longsor tersebut masyarakat yang tinggal di sejumlah perkampungan di desa setempat dapat mengantisipasi bencana alam dengan cepat mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Saya kira jika warga tidak cepat mengungsi ke tempat yang lebih aman dipastikan menimbulkan korban jiwa," ujarnya.
Camat Bojongmanik Makmur Ohan mengaku pihaknya tak henti-hentinya jika musim hujan menyampaikan imbau-imbauan maupun sosialisasi kepada warga agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam.
Apabila hujan deras secara terus menerus maka warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Dengan imbauan ini kami bisa mencegah korban jiwa dan hingga kini belum ada korban jiwa," katanya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Lebak Muklis menjelaskan jumlah desa yang rawan longsor tercatat 41 desa, termasuk Kecamatan Bojongmanik.
"Kami seringkali melakukan penyuluhan untuk mengantisipasi bencana longsor hingga tidak menimbulkan korban jiwa," jelasnya.***4***