Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pertumbuhan ekonomi pada 2021 bisa saja pulih mencapai lima persen, bahkan lebih dengan kunci pendorongnya adalah investasi.
Maka dari itu, menurut Presiden Jokowi, dalam Rapat Kerja Nasional XVII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Tahun 2021, dari Istana Kepresidenan Bogor, Jumat, dirinya selalu menghubungi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia setiap hari untuk meminta realisasi perkembangan aliran masuk investasi.
Baca juga: Dorong pemerataan, pemerintah dorong kolaborasi investor besar dengan pengusaha daerah
“Dalam waktu setahun kita harus membalikkan (pertumbuhan ekonomi) dari minus 2,19 persen menjadi plus 5 persen dan bahkan bisa lebih asalkan kuncinya ini ada di investasi. Mana Pak Bahlil? Kuncinya di Pak Bahlil, Kepala BKPM, tiap hari saya telepon, saya tanya berapa persen bisa tahun ini, berapa triliun bisa naik, siapa yang sudah masuk, sudah sampai mana, targetnya kecapai tidak,” jelas Presiden Jokowi.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, menurut Presiden Jokowi, mampu terus bersemangat dan juga tenang meskipun memikul target investasi yang tinggi. Target tinggi itu memang harus dicapai karena kondisi ekonomi saat ini yang penuh tantangan akibat dampak pandemi COVID-19.
“Untung (Bahlil) orangnya tenang dan semangat. Kalau ndak, mungkin drop sudah karena tiap hari dikejar terus. Ya memang, kita musti kerjar-kejaran memang dalam situasi seperti ini,” ujar Presiden Jokowi.
Bahlil Lahadalia juga diminta Presiden Jokowi untuk mampu menjembatani investor asing dan juga investor besar dari domestik untuk bisa bekerja sama dengan pengusaha-pengusaha muda, dan pengusaha daerah.
“Ini sudah saya perintah jadi kalo nanti tidak terlaksana, bapak, ibu, kejarnya ke Pak Bahlil,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi berpesan investasi penting untuk mempercepat industrialisasi dan hilirisasi. Upaya itu adalah bagian transformasi ekonomi Indonesia agar mampu menjadi salah satu dari lima besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia.
“Hati-hati ini sebuah tantangan besar karena ukuran ekonomi Indonesia sangat besar. Pasar domestik Indonesia sangat besar. 270 juta penduduk, ini pasar domestik yg besar,” ujar Presiden Jokowi.