Dua pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berhasil meraih medali emas dalam ajang kompetisi karya ilmiah Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2021 yang diikuti dari berbagai sekolah di Tanah Air.
"Kedua siswa berprestasi tersebut, yakni Fidia Aulia Nafis dan Nadya Insyafana Rahma dengan menampilkan riset biologi berjudul Ambon (Antimicrobial Agents By Ozone and Silver Nanoparticles) yang berlangsung secara virtual pada 20-21 Februari 2021," kata Kepala MAN 1 Kudus Suhamto di Kudus, Senin.
Riset berjudul Ambon tersebut, kata dia, meneliti tentang efektivitas antimikroba antara ozonisasi dan nanosilver terhadap peningkatan kualitas budi daya larva ikan bandeng. Dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas budi daya ikan bandeng melalui pengamatan media pemeliharaan.
Nurul Khotimah, guru pembimbing kedua siswa berprestasi tersebut menambahkan dalam penelitiannya itu, kedua siswa bekerja sama dengan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara karena menjadi tempat pembenihan ikan bandeng.
Kedua siswa tersebut juga melakukan penelitian selama dua bulan, mengingat untuk mencari komposisi yang tepat harus dilakukan beberapa kali uji coba.
"Akhirnya, kami temukan komposisi yang ideal dalam pencampuran antara nanosilver dengan air yang dibutuhkan. Yakni perbandingannya 0,05 nanosilver dengan 15 liter air baru bisa membuahkan hasil," ujarnya.
Berkat riset tersebut, Fidia dan Nadya juga direkomendasikan menjadi peserta ajang riset Internasional "Mostratec" di Brazil.
Selain menyabet medali Emas, MAN 1 Kudus juga memperoleh penghargaan honorable mention untuk bidang teknologi melalui inovasi penciptaan alat "Smart Farming Semut Rang-Rang Berbasis Telegram" yang dilakukan Alif Iklil Hilmy.
Dengan guru pembimbing Arif Noor Adiyanto dan Ahmad Edi Darmawan, Alif berhasil menciptakan alat untuk meningkatkan hasil panen semut rang-rang dengan memanfaatkan teknologi IoT pada telegram.
Prestasi tahun ini, dianggap mengulang dan mempertahankan prestasi pada ajang yang sama tahun sebelumnya.
Di ISPO 2021, MAN 1 Kudus mengirimkan tiga tim dari kelas unggulan program riset dan innovasinya. Tim ketiga, yakni Rima Distriani dan Dhea Puspitasari dengan pembimbing Yazida Rizkayanti di bidang lingkungan yang berjudul "aumosy tech" automatic mosquito spraytechnology dengan bioinsektisida rumput pletekan dan kulit jeruk manis terhadap aedes aegypti berbasis internet of thing (IoT).
Penelitian tersebut bertujuan membantu mengurangi dampak negatif dari insektisida kimia dalam memberantas nyamuk aedes aegypti dengan menggunakan rumput pletekan dan kulit jeruk manis berbasis IoT.
Nurul Khotimah menambahkan tahun ini MAN 1 Kudus tidak hanya mengirim satu tim di ajang riset internasional, melainkan ada dua tim. Selain Fidia dan Nadya sebagai peraih medali emas ISPO 2021 yang akan mewakili Indonesia dalam ajang riset internasional "Monstratec" di Brazil, juara ISPO 2020 bidang inovasi dari MAN 1 Kudus kembali direkomendasikan ke Genius Olympiad di New York, Amerika.
Sebelumnya, tim MAN 1 Kudus pemenang ISPO 2020 tertunda untuk mengikuti olimpiade riset internasional karena pandemi COVID-19. Tim tersebut meneliti tentang Beras Analog dari Biji Lamun (Enhalus Acoroides), latoh (Caulerpa sp) dan mocaf kaya antioksidan sebagai sumber makanan pokok sehat masa kini. ***3***