Samarinda (ANTARA) - Perkembangan kasus COVID-19 di Provinsi Kalimantan Timur masih didominasi peningkatan kasus kesembuhan dengan adanya tambahan sebanyak 503 kasus sembuh pada Senin.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim dr Padilah Munte Runa mengatakan tambahan kasus sembuh tertinggi terjadi di wilayah Kota Balikpapan dengan 121 kasus sembuh.
Tambahan kasus sembuh lainnya terjadi di Berau 30 kasus, Kutai Barat 27 kasus, Kutai Kartanegara 80 kasus, Kutai Timur 43 kasus, Mahakam Ulu 12 kasus, Paser 74 kasus, Penajam Paser Utara 5 kasus, Bontang 56 kasus dan Samarinda 55 kasus.
"Tambahan kasus sembuh sebanyak 503 kasus tersebut menjadikan total kasus sembuh dari COVID-19 di Kaltim sebanyak 43.801," kata Padilah di Samarinda.
Ia menyebutkan untuk kasus terkonfirmasi positif juga mengalami penambahan sebanyak 404 kasus, dan menjadikan akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kaltim sebanyak 52.906 kasus.
Tambahan kasus terkonfirmasi positif tersebut terjadi di Berau 36 kasus, Kutai Barat 6 kasus, Kutai Kartanegara 92 kasus, Kutai Timur 15 kasus, Mahakam Ulu 10 kasus, Paser 55 kasus, Penajam Paser Utara 14 kasus, Balikpapan 104 kasus, Bontang 10 kasus dan Samarinda 63 kasus.
Kasus kematian juga mengalami peningkatan sebanyak 14 kasus dengan rincian di Berau 1 kasus, Kutai Kartanegara 2 kasus, Kutai Timur 1 kasus
Paser 1 kasus, Penajam Paser Utara 2 kasus, Balikpapan 4 kasus, Bontang 2 kasus dan Samarinda 1 kasus.
"Kasus kematian terus terjadi penambahan setiap harinya, sampai saat ini akumulasi kasus kematian COVID-19 di Kaltim sebanyak 1.260 kasus," kata Padilah
Ia menegaskan hingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan medis dan pemulihan sebanyak 7.845 orang.
Sementara itu, perkembangan kasus COVID-19 khusus wilayah Kaltim, peringkat pertama masih ditempati Kota Balikpapan dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif sebanyak 12.653 kasus.
Disusul, Samarinda 10.270 kasus, Kutai Kartanegara 9.475 kasus, Kutai Timur 6.608 kasus dan Bontang 4.863 kasus.
Lima kabupaten lainnya yakni Berau 3.202 kasus, Paser 2.650 kasus, Kutai Barat 2.024 kasus, Panajam Paser Utara 851 kasus dan Mahakam Ulu 310 kasus.*