Jakarta (ANTARA News) - Kawasan bisnis dan hunian terpadu, Kuningan City menjadwalkan dapat beroperasi pada 2011 untuk pusat belanja terlebih dahulu, disusul perkantoran dan apartemen.
"Saya perkirakan pusat belanja rampung tahun 2011, sedangkan hunian dan perkantoran tahun 2012," kata Manager Penjualan Kuningan City, Michael Wijaya usai penandatanganan kerjasama dengan PT Trane Indonesia, Rabu.
Michael mengatakan, penandatanganan kontrak kerjasama dengan PT Trane Indonesia, perusahaan pembuat sistem pendingin ruangan dapat menjadi petunjuk bahwa bangunan tengah memasuki tahap penyelesaian.
PT Trane Indonesia, dikenal sebagai perusahaan yang menghasilkan mesin berpendingin (chiller) paling ramah lingkungan, sehingga sesuai dengan konsep "green bulding".
Mereka berjanji sanggup menghasilkan chiller dengan konsumsi listrik paling hemat 0,63 kW/ Ton Refrigerant, lebih rendah dari chiller pada umumnya 0,85 kW/ Ton Refrigeran, jelasnya.
Michael mengatakan, untuk hunian dan perkantoran secara bertahap akan diselesaikan pada 2011 sampai 2012, bahkan untuk apartemen unit yang tersedia tinggal sembilan persen lagi.
Sedangkan untuk perkantoran, terbagi dua, zona rendah 18 lantai sistem sewa dan zona tinggi 16 lantai sistem hak milik (strata tittle).
"Zona tinggi telah terjual 35 persen, sedangkan zona rendah yang masuk di dalam daftar tunggu 70 persen. Bahkan Group Aksa dipastikan akan menempati 15 lantai untuk jangka waktu 12 tahun," ujar dia.
Michael mengatakan, kontrak yang telah disepakati dengan Group Aksa untuk menempati perkantoran Kuningan City sekitar Rp300 sampai Rp450 miliar.
Kuningan City nantinya terdiri dari bangunan enam lantai sebagai pusat belanja, hiburan, dan makanan, dua menara masing-masing 40 lantai sebagai hunian, serta menara 34 lantai untuk perkantoran.
Problem lalu lintas memang menjadi persoalan bagi penghuni di kawasan ini, Pemprov DKI dalam waktu dekat akan membangun jalan layang yang membentang sepanjang 3,5 kilometer di atas Jalan Satrio.
"Saya perkirakan pusat belanja rampung tahun 2011, sedangkan hunian dan perkantoran tahun 2012," kata Manager Penjualan Kuningan City, Michael Wijaya usai penandatanganan kerjasama dengan PT Trane Indonesia, Rabu.
Michael mengatakan, penandatanganan kontrak kerjasama dengan PT Trane Indonesia, perusahaan pembuat sistem pendingin ruangan dapat menjadi petunjuk bahwa bangunan tengah memasuki tahap penyelesaian.
PT Trane Indonesia, dikenal sebagai perusahaan yang menghasilkan mesin berpendingin (chiller) paling ramah lingkungan, sehingga sesuai dengan konsep "green bulding".
Mereka berjanji sanggup menghasilkan chiller dengan konsumsi listrik paling hemat 0,63 kW/ Ton Refrigerant, lebih rendah dari chiller pada umumnya 0,85 kW/ Ton Refrigeran, jelasnya.
Michael mengatakan, untuk hunian dan perkantoran secara bertahap akan diselesaikan pada 2011 sampai 2012, bahkan untuk apartemen unit yang tersedia tinggal sembilan persen lagi.
Sedangkan untuk perkantoran, terbagi dua, zona rendah 18 lantai sistem sewa dan zona tinggi 16 lantai sistem hak milik (strata tittle).
"Zona tinggi telah terjual 35 persen, sedangkan zona rendah yang masuk di dalam daftar tunggu 70 persen. Bahkan Group Aksa dipastikan akan menempati 15 lantai untuk jangka waktu 12 tahun," ujar dia.
Michael mengatakan, kontrak yang telah disepakati dengan Group Aksa untuk menempati perkantoran Kuningan City sekitar Rp300 sampai Rp450 miliar.
Kuningan City nantinya terdiri dari bangunan enam lantai sebagai pusat belanja, hiburan, dan makanan, dua menara masing-masing 40 lantai sebagai hunian, serta menara 34 lantai untuk perkantoran.
Problem lalu lintas memang menjadi persoalan bagi penghuni di kawasan ini, Pemprov DKI dalam waktu dekat akan membangun jalan layang yang membentang sepanjang 3,5 kilometer di atas Jalan Satrio.