Lebak, Banten (ANTARA) - Sebanyak 137 pegawai di lingkungan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Lebak Provinsi Banten menjalani pemeriksaan tes usap untuk mencegah penyebaran penularan COVID-19.
"Jika pegawai itu diketahui reaktif positif COVID-19 maka dilakukan isolasi yang disediakan oleh pemerintah daerah setempat," kata Kepala Disperindag Kabupaten Lebak Dedi Rahmat di Lebak, Jumat.
Pemeriksaan tes usap tersebut dalam upaya mendukung pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Kabupaten Lebak.
Selama ini, pemerintah daerah cukup serius untuk menangani virus corona karena bisa menimbulkan kematian bagi penderitanya.
Pemerintah setempat juga telah menyiapkan Rumah Sakit Islam Rangkasbitung untuk isolasi pasien positif virus corona tanpa gejala.
Namun, kata dia, jika pasien COVID-19 itu mengalami penyakit berat dilakukan rujukan ke RSUD Banten.
"Kami tentu sangat mendukung kebijakan pemerintah daerah guna melakukan pencegahan penularan COVID-19," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pemeriksaan tes usap itu semua pegawai di sini bisa dilakukan hingga 100 persen, sebab bila mereka tidak dites swab maka akan dikenakan sanksi kepegawaian.
Mereka petugas tes usap tersebut didatangkan dari Dinas Kesehatan setempat dengan melibatkan 10 tenaga medis dan dimulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.
Selama ini, ujar dia, pelaksanaan tes usap berjalan lancar dan semua pegawai dapat mengikutinya.
"Semua pegawai yang dilakukan tes swab itu mulai pesuruh, staf, eselon III, kabid dan sektertaris," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Triatno Supiyono mengatakan pemeriksaan tes usap tersebut dilakukan di seluruh instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebak guna mencegah penularan COVID-19.
Pemeriksaan tes usap itu, kata dia, untuk mengetahui adanya COVID-19 sehingga bisa dilakukan sejak dini agar tidak berkembang dan menularkan virus corona kepada pegawai lain.
Karena itu, pihaknya terus mengoptimalkan pemeriksaan tes usap dan jika mereka positif maka dilakukan penanganan selanjutnya.
"Semua pegawai yang reaktif positif itu bisa ditangani secara isolasi maupun dirawat di RSUD Banten sebagai rumah sakit rujukan Corona," katanya menjelaskan.
Berdasarkan warga yang terkonfirmasi sampai dengan Kamis (11/11) sebanyak 314 orang positif virus corona dan di antaranya 190 orang dinyatakan sembuh, 110 orang menjalani isolasi dan dirawat di RSUD Banten serta 14 orang dilaporkan meninggal dunia.