Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menginginkan Habibie Award ke depan menjadi penghargaan bergengsi layaknya Nobel Prize.
Menristek Bambang mengharapkan Habibie Award dapat menjadi penghargaan tertinggi bagi para peneliti, perekayasa, dan dosen yang berkontribusi besar di bidangnya.
Baca juga: Menristek jelaskan vaksin Merah Putih untuk kemandirian Indonesia
"Adanya Habibie Award dapat memperkaya kriteria dan atau jenis penghargaan, bagi para peneliti/periset dan perekayasa Indonesia. Oleh sebab itu, kita ingin jadikan penghargaan ini sebagai The Ultimate One. Anugerah tertinggi untuk peneliti, yang ke depannya diharapkan agar menjadi bergengsi seperti layaknya Nobel Prize," kata Menristek Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Jakarta, Jumat.
Hal itu disampaikan dalam acara Penandatanganan Piagam Serah Terima Habibie Award dari Yayasan SDM IPTEK kepada Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek)/BRIN.
Sejak tahun 1999, Habibie Award diselenggarakan oleh Yayasan SDM IPTEK. Sampai dengan 2019, penghargaan Habibie Awards telah dianugerahkan kepada 66 orang peneliti Indonesia.
Kemristek telah bersepakat dengan Yayasan SDM IPTEK untuk berkolaborasi dalam penyelenggaraan Habibie Award yang akan dimulai pada 2020.
Dengan penandatangan itu, maka selanjutnya Habibie Award akan bernama Habibie Prize. Nama Habibie Prize diberikan karena pemerintah dalam hal ini Kemristek/BRIN, berniat untuk mengakselarasi penghargaan itu ke tingkat internasional di masa yang akan datang.
"Dengan demikian Habibie Prize tidak lagi hanya menjadi kegiatan Yayasan SDM IPTEK, tetapi akan menjadi agenda tahunan dari Kemristek/BRIN, yang akan ditingkatkan menjadi penganugerahan SDM IPTEK ke level internasional," tuturnya.
Pada 2020, penganugerahan Habibie Prize akan diadakan pada 10 November, sebagai rangkaian acara penutupan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) dan pembukaan Indonesian Innovation Expo 2020.
Penghargaan Habibie Prize akan diberikan kepada perseorangan atau badan yang dinilai aktif dan berjasa besar dalam menemukan, mengembangkan dan menyebarluaskan berbagai kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang baru serta bermanfaat secara signifikan bagi peningkatan kesejahteraan, keadilan dan perdamaian.
Habibie Award atau Habibie Prize terdiri dari lima kategori, yaitu Bidang Ilmu Dasar; Bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi; Bidang Ilmu Rekayasa; Bidang Ilmu Sosial, Ekonomi, Politik dan Hukum; Bidang Ilmu Filsafat, Agama, dan Kebudayaan.
Menristek ingatkan agar jadikan Habibie Award bergengsi layaknya Nobel Prize
Sabtu, 7 November 2020 6:54 WIB
Sejak tahun 1999, Habibie Award diselenggarakan oleh Yayasan SDM IPTEK. Sampai dengan 2019, penghargaan Habibie Awards telah dianugerahkan kepada 66 orang peneliti Indonesia