Jakarta (ANTARA) - Joan Mir kini semakin merasakan tekanan sebagai pemuncak klasemen MotoGP ketika perebutan gelar juara dunia masih terbuka lebar dengan tiga seri tersisa.
Pebalap tim Suzuki Ecstar itu menjadi salah satu pebalap paling konsisten musim ini, kendati belum pernah menjuarai Grand Prix, dengan enam kali finis podium.
Baca juga: Hasil tes COVID-19 negatif, Rossi menuju Valencia
Baca juga: Morbidelli berambisi kejar titel juara MotoGP di tiga seri terakhir
Mir membawa Suzuki ke pucuk klasemen setelah ia meraih podium kelimanya di Grand Prix Aragon, Spanyol pada 19 Oktober lalu.
Pebalap Spanyol itu bertahan di puncak dengan keunggulan 14 poin dari rival terdekat, Fabio Quartararo dari tim Petronas Yamaha jelang Grand Prix Eropa di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, sementara 75 poin tersedia untuk diperebutkan hingga akhir musim.
Secara matematis, gelar juara dunia masih terbuka untuk 14 pebalap, enam di antaranya kandidat utama, di klasemen yang berada di rentang 73 poin.
"Tentunya tekanannya semakin terasa, karena kejuaraan ini hampir berakhir jadi setiap dari kami merasa ini akan segera selesai," kata Mir di sesi jumpa pers pralomba seperti dilansir laman resmi MotoGP, Kamis.
"Aku hanya ingin menikmati momen ini dan kita lihat posisi di mana kami finis pada Minggu nanti.
"Aku yakin bisa melakukan tugas dengan baik, memberikan 100 persen, dan pada akhirnya kita akan lihat di mana kami berada," kata Mir.
Suzuki muncul sebagai penantang serius perebutan gelar setelah Mir tampil konsisten dalam perebutan podium, dan rekan satu timnya, Alex Rins mengemas kemenangan pertama musim ini di GP Aragon.
Rins kini di peringkat enam, berjarak 32 poin dari kompatriotnya.
Sirkuit Ricardo Tormo akan menjadi tuan rumah dua balapan beruntun sebelum seri pemungkas di Portugal.
Mir rasakan tekanan jelang tiga seri pemungkas MotoGP
Jumat, 6 November 2020 11:05 WIB
Pebalap tim Suzuki Ecstar itu menjadi salah satu pebalap paling konsisten musim ini, kendati belum pernah menjuarai Grand Prix, dengan enam kali finis podium