Jakarta (ANTARA NEWS) - Bank Mutiara dan PT Jasindo menjalin kerja sama dalam pelayanan terpadu produk asuransi dan perbankan, termasuk pengembangan ke depan.
Penandatanganan kerja sama dilaksanakan Direktur Utama Mutiara Bank, Maryono, bersama dengan Direktur Utama PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), Eko Budiwiyono di Jakarta, Kamis.
Maryono mengatakan, penandatanganan MoU ini merupakan langkah awal dalam menjalin kerjasama yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak dengan tetap mengedepankan unsur-unsur profesionalisme.
Maryono mengharapkan, MoU ini diharapkan dapat membantu dan memberikan solusi yang nyata akan kebutuhan produk asuransi bagi Bank Mutiara, baik dalam hal memberikan proteksi atas asset nasabah Bank Mutiara maupun asset Bank Mutiara sendiri.
Maryono mengatakan, kerjasama mencakup pada penggunaan dan pengembangan berbagai produk, penjaminan (asuransi keuangan) serta pelaksanaan jasa layanan perbankan dan jasa asuransi terpadu.
Dirut Bank Mutiara juga menjelaskan kinerja yang telah dicapai pada semester I 2010. Dana pihak ketiga (DPK) Rp6,85 triliun, naik 32,03 persen dibanding periode yang sama tahun 2009.
"Peningkatan volume bisnis dan penghimpunan dana masyarakat ini memperlihatkan Bank Mutiara semakin memperoleh kepercayaan dari publik. Manajemen akan terus meningkatkan pelayanan dan menjaga kepercayaan publik tersebut," kata Maryono.
Peningkatan dana pihak ketiga ini diikuti pula oleh pencapaian penyaluran kredit sebesar Rp5,6 triliun. Angka ini tumbuh 28,52 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,36 triliun.
Peningkatan penyaluran kredit tersebut dilakukan dengan tetap memperhatikan asas kehati-hatian. Bank Mutiara juga berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi 5 persen, angka ini lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 7,3 persen.
Hal tersebut sekaligus menunjukkan, proses restrukturisasi yang dijalankan sudah membuahkan hasil yang cukup baik.
Peningkatan dana masyarakat dan kredit ini meningkatkan aset Bank Mutiara. Total aset Bank Mutiara per Juni 2010 naik 28,9 persen dari Rp6,63 triliun menjadi Rp8,54 triliun.
Sampai dengan akhir tahun 2010, Bank Mutiara akan terus melakukan proses restrukturisasi agar kondisi perusahaan semakin sehat.
"Kami optimistis, kedepannya angka NPL masih akan dapat terus ditekan sejalan dengan peningkatan dana masyarakat dan ekspansi kredit yang didasarkan asas kehati-hatian," kata Maryono.