Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dalam rilisnya yang diterima di Jakarta, Senin, menyatakan dukungan itu ketika ia bersama istrinya Hetty Andika Perkasa mendapat kunjungan dari atlet disabilitas dan pengurus NPCI Kota Bandung.
Baca juga: Pemkot Tangsel apresiasi acara amal atlet penyandang disabilitas
Baca juga: Pemkot Tangsel apresiasi acara amal atlet penyandang disabilitas
"Jadi saya kasih bukan yang multi, saya berikan yang pull down cs, smith machine, saya kasih. Jadi (peralatan itu) lebih aman," kata Kasad Andika.
Kunjungan itu selain untuk untuk bersilaturahmi, para atlet juga datang untuk meminta dukungan sarana latihan bagi atlet angkat berat dan goal ball.
Jenderal TNI Andika Perkasa dan istrinya mengapresiasi semangat para atlet, dirinya mengatakan mereka merupakan inspirasi. Perjalanan hidup dan perjuangan mereka mengharumkan nama Indonesia patut diapresiasi, karena mereka keterbatasan fisik mereka tak menghalangi untuk berprestasi.
"Para atlet disabilitas adalah inspirasi, bahwa keterbatasan fisik tak menghalangi untuk berprestasi," kata dia.
Salah satu atlet yang hadir menemui Kasad dan Hetty Andika Perkasa yakni Wawa Gunawan. Dia seorang disabilitas karena tidak memiliki kaki sejak Iahir, namun mampu mengangkat beban hingga 120 kilogram.
Wawa telah bergabung sebagai atlet NPCI sejak dua tahun terakhir dan menekuni bidang angkat berat. Dulunya, ia bekerja sebagai montir bengkel dan modifikasi kendaraan roda dua untuk disabilitas sepertinya.
"Waktu pertama kali gabung di NPCI, saya boleh mencoba olahraga apa saja, mana yang cocok, kemudian saya tekuni. Kebetulan Wawa punya potensi badan untuk angkat berat, jadi Wawa gabung di angkat berat," ucap Wawa.
Berkat kerja keras dan usahanya yang gigih, kini ia masuk pelatda untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional di Papua. Ia mengaku berlatih setiap hari, namun masih bisa melakukan pekerjaannya sebagai montir setelah latihan selesai.
Selain atlet angkat berat, hadir pula atlet Goal Ball, yakni Ni Gusti Ayu. Perempuan asli Bali itu sebelumnya menjadi atlet lari atletik dan lompat.
Keterbatasan dalam penglihatan akibat kecelakaan di usia 13 tahun, membuatnya berlatih menjadi atlet goal ball. Prestasi telah diukirnya selama menjadi atlet goal ball tim putri Indonesia yang pernah meraih juara ll saat pertandingan di Kuala Lumpur, Malaysia.