Serang (ANTARABanten) - Hama wereng cokelat yang menyerang sebagian tanaman padi di wilayah Banten, tidak akan mempengaruhi target produksi padi yang diperkirakan pada Januari hingga Juni 2010 sebanyak 1.895.000 ton.
"Hama wereng cokelat yang menyerang sekitar 1,2 hingga 1,7 persen padi di Banten, tidak akan menyebabkan gagal panen karena sudah diantisipasi sejak awal," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Agus M Tauchid di Serang, Jumat.
Ia mengatakan, hama wereng cokelat di wilayah Banten menyerang sekitar 2.284 hektar tanaman padi atau sekitar 1,2 hingga 1,7 persen dari luas angka tanam sekitar 190 ribu hektar hingga Juni 2010.
"Jika dibanding daerah lain, Banten relatif lebih aman karena antisipasinya lebih awal," katanya.
Agus mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi serangan hama wereng cokelat tersebut lebih awal dengan menyebar petugas agen hayati untuk mengendalikan hama tersebut di 100 titik yang dianggap rawan atas serangan hama.
Para petugas tersebut melakukan sosialisasi penanganan kepada petani, dengan sisitem pengelolaan tanaman yang ramah lingkungan.
"Kami tidak langsung memberantas dengan pestisida, karena pestisida merupakan senjata terakhir kami untuk memberantas hama," kata Agus Tauchid.
Ia mengatakan, daerah yang dianggap paling parah terkena wereng cokelat tersebut terjadi di Kabupaten Pandeglang dengan jumlah mencapai 1.104 hektare, sisanya terjadi di Kabupaten Serang dan Kabupaten Lebak.
Menurut Agus, serangan hama wereng cokelat tidak hanya terjadi di Banten, tetapi yang lebih parah hampir merata terjadi di semua daerah sentra padi nasional.
Hal ini disebabkan karena faktor cuaca yang berubah, sehingga karena iklim yang lembab disaat musim kemarau mempengaruhi perkembangan hama wereng coklat tersebut.
Selain menurunkan petugas untuk memberikan penyuluhan, pemerintah provinsi Banten juga sudah memberikan bantuan berupa 500 liter pestisida yang diserahkan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, untuk petani Banten Selatan meliputi Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang beberapa waktu lalu.
"Kami menargetan produksi padi tahun ini meningkat 3,6 persen dari tahun 2009 sebanyak 1,84 juta ton," kata Agus Tauchid.