Sejumlah harga bahan pokok di Kabupaten Lebak, Banten sejak dua pekan terakhir relatif stabil sehingga daya beli masyarakat di tengah pandemi COVID-19 terjangkau ekonomi keluarga, karena tidak terjadi kenaikkan di pasaran.
"Kami terus mengoptimalkan pemantauan dan pengawasan agar persedian bahan pokok itu melimpah," kata Kepala Dinas Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Dedi Rahmat di Lebak, Selasa.
Persedian bahan pokok di sejumlah pasar tradisional berjalan lancar, seperti beras, terigu, minyak, daging unggas, telur dan terigu dan komoditas sayuran.
Berdasarkan data Disperindag Kabupaten Lebak selama dua pekan terakhir ini harga bahan pokok relatif stabil, di antaranya beras kualitas IR KW I dijual Rp10.125/Kg, beras kualitas IR KW II Rp9.500/Kg dan beras IR KW III Rp8.625/Kg.
Harga gula pasir dijual Rp13.250/Kg, minyak goreng bimoli Rp13.500/Kg, daging sapi Rp120 ribu/Kg, daging kerbau Rp121 ribu/Kg, daging unggas Rp31.000/kg, telur broiler Rp21.000/Kg, terigu Rp9.800/Kg dan kacang kedelai Rp8.500/Kg.
Namun, komoditas cabai terjadi kenaikkan, tetapi tidak signifikan, seperti cabai kering sebelumnya Rp40.000 menjadi Rp41.625/kg cabai besar Rp40.000 naik menjadi Rp40.500/kg.
"Kami menjamin di tengah pandemi COVID-19 harga bahan pokok stabil dan tidak melakukan operasi pasar karena persedian melimpah," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan intervensi dengan Perum Bulog melalui operasi pasar (OP) jika harga bahan pokok melonjak hingga 10 persen dari harga normal.
Namun, sejauh ini harga bahan pokok dipastikan stabil dan mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat ditengah pandemi COVID-19.
"Kami mengapresiasi persedian bahan pokok itu melimpah sehingga harga di pasaran stabil dan daya beli masyarakat meningkat," katanya.
Sejumlah pengunjung Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan bahwa masyarakat merasa senang karena harga bahan pokok stabil dan tidak terjadi kelangkaan yang mengakibatkan terjadi lonjakan harga.
Selama ini, pemerintah daerah cukup perhatian terhadap ketersedian bahan pokok sehingga kebutuhan konsumsi makan terpenuhi dengan harga murah dan terjangkau ekonomi.
Selain itu juga masyarakat terbantu adanya program bantuan sosial beras akibat dampak COVID-19 juga program sembako untuk keluarga penerima manfaat (KPM).
"Kami hingga saat ini tidak terbebani ekonomi karena harga bahan pokok stabil dan mampu membelinya juga persedian beras bantuan pemerintah juga cukup terbantu konsumsi keluarga," kata Budiman (55) warga Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak.
"Kami terus mengoptimalkan pemantauan dan pengawasan agar persedian bahan pokok itu melimpah," kata Kepala Dinas Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Dedi Rahmat di Lebak, Selasa.
Persedian bahan pokok di sejumlah pasar tradisional berjalan lancar, seperti beras, terigu, minyak, daging unggas, telur dan terigu dan komoditas sayuran.
Berdasarkan data Disperindag Kabupaten Lebak selama dua pekan terakhir ini harga bahan pokok relatif stabil, di antaranya beras kualitas IR KW I dijual Rp10.125/Kg, beras kualitas IR KW II Rp9.500/Kg dan beras IR KW III Rp8.625/Kg.
Harga gula pasir dijual Rp13.250/Kg, minyak goreng bimoli Rp13.500/Kg, daging sapi Rp120 ribu/Kg, daging kerbau Rp121 ribu/Kg, daging unggas Rp31.000/kg, telur broiler Rp21.000/Kg, terigu Rp9.800/Kg dan kacang kedelai Rp8.500/Kg.
Namun, komoditas cabai terjadi kenaikkan, tetapi tidak signifikan, seperti cabai kering sebelumnya Rp40.000 menjadi Rp41.625/kg cabai besar Rp40.000 naik menjadi Rp40.500/kg.
"Kami menjamin di tengah pandemi COVID-19 harga bahan pokok stabil dan tidak melakukan operasi pasar karena persedian melimpah," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan intervensi dengan Perum Bulog melalui operasi pasar (OP) jika harga bahan pokok melonjak hingga 10 persen dari harga normal.
Namun, sejauh ini harga bahan pokok dipastikan stabil dan mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat ditengah pandemi COVID-19.
"Kami mengapresiasi persedian bahan pokok itu melimpah sehingga harga di pasaran stabil dan daya beli masyarakat meningkat," katanya.
Sejumlah pengunjung Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan bahwa masyarakat merasa senang karena harga bahan pokok stabil dan tidak terjadi kelangkaan yang mengakibatkan terjadi lonjakan harga.
Selama ini, pemerintah daerah cukup perhatian terhadap ketersedian bahan pokok sehingga kebutuhan konsumsi makan terpenuhi dengan harga murah dan terjangkau ekonomi.
Selain itu juga masyarakat terbantu adanya program bantuan sosial beras akibat dampak COVID-19 juga program sembako untuk keluarga penerima manfaat (KPM).
"Kami hingga saat ini tidak terbebani ekonomi karena harga bahan pokok stabil dan mampu membelinya juga persedian beras bantuan pemerintah juga cukup terbantu konsumsi keluarga," kata Budiman (55) warga Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak.