Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump belum mengalihkan tugas kepresidenan ke wakilnya Mike Pence, meskipun ia telah terkonfirmasi positif tertular COVID-19 dan saat ini menjalani masa karantina serta perawatan di sebuah rumah sakit militer.
Informasi itu disampaikan oleh Kantor Kepresidenan Amerika Serikat, atau yang umum disebut Gedung Putih, Jumat (2/10).
Baca juga: Kamboja merobohkan bangunan buatan AS di pangkalan Angkatan Laut
Beberapa pegawai Gedung Putih justru menunjukkan kegiatan berjalan normal, tetapi beberapa penasihat presiden secara pribadi menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap kelancaran pemilihan presiden 3 November 2020.
“Aktivitas pemerintahan terus berlanjut,” kata penasihat ekonomi presiden, Larry Kudlow ke para wartawan setelah Trump mengumumkan dirinya positif COVID-19 Jumat dini hari.
Trump memutuskan menjalani karantina dan perawatan di rumah sakit militer Walter Reed Medical Center Jumat sore. Sejumlah staf kepresidenan mengatakan Trump akan bekerja dari rumah sakit dan tetap terlibat dalam kegiatan pemerintahan sepanjang hari itu. Trump juga disebut para stafnya tidak mengalihkan pekerjaannya ke Mike Pence.
“Kami akan berusaha memastikan ia lebih santai, tetapi ia pekerja keras dan akan terus demikian,” kata pejabat bidang media Gedung Putih, Kayleigh McEnany saat diwawancarai Fox.
McEnany mengatakan Trump sempat menghubungi Mitch McConnell, salah satu politisi Partai Republik yang berpengaruh di Senat, serta Komite Yudisial Senat Lindsey Graham. Trump membahas kemungkinan penetapan status darurat dan pemberian paket bantuan bersama Kepala Staf Gedung Putih, Mark Meadows.
“Pertanyaan pertama beliau (Trump, red) ke saya pagi ini: Bagaimana situasi ekonomi, bagaimana pembahasan mengenai paket bantuan di Capitol Hill?” Kata Meadow ke para wartawan di luar Gedung Putih. Ia menyebut dirinya telah beberapa kali berbicara dengan Trump sejak ia ditetapkan positif COVID-19.
Namun, beberapa penasihat Trump khawatir penyakit yang diderita presiden dapat mempengaruhi hasil pilpres yang dijadwalkan berlangsung kurang lebih 31 hari ke depan.
“Tentu, itu mengubah dinamika kami yang sering berpergian dan memperlihatkan energi besar serta dukungan saat kampanye, sekarang janya akan jadi bagian dari perhitungan sebagaimana yang terjadi pada 2016,” kata seorang penasihat presiden.
Pemilihan presiden AS kemungkinan akan ditunda atau diselenggarakan lewat dunia maya. Trump sebelumnya dijadwalkan menghadiri kampanye di Florida pada Jumat malam, dua kampanye di Wisconsin, Sabtu, dan satu kampanye di Arizona, Senin.
Sejak presiden mengumumkan dirinya positif COVID-19, banyak staf di Gedung Putih, termasuk McEnany terlihat menggunakan masker, menunjukkan mereka menyikapi pandemi lebih serius.
Tidak hanya Trump, ibu negara AS Melania Trump dan ajudan senior presiden, Hope Hicks, juga terkonfirmasi positif COVID-19.
Sumber: Reuters