Anggota Komisi I DPR RI Willy Aditya menegaskan, peristiwa kecelakaan yang dialami kendaraan tempur jenis tank yang menabrak empat motor dan gerobak di Cipatat kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Kamis (10/9) harus investigasi secara tuntas dan dijelaskan kepada publik.
"Kalau POM dan Pendam Siliwangi sudah menyatakan akan melakukan penyelidikan, itu harus dilakukan dan disampaikan hasilnya ke publik. Ada apa tank itu keluar dari kandangnya, perintah tugasnya seperti apa, apakah itu dalam rangka pelatihan. Beri penjelasan yang terang kepada publik," kata Willy dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat.
Politisi Partai NasDem ini menjelaskan peralatan perang yang dimiliki TNI terikat pada peraturan dalam penggunaannya.
Baca juga: Tank baja milik TNI AD tabrak gerobak dan empat sepeda motor
Baca juga: Tank baja milik TNI AD tabrak gerobak dan empat sepeda motor
Jadi, menurutnya, tidak mungkin peralatan perang keluar masuk tanpa keterangan. Menurutnya, peristiwa ini bukan sekadar kelalaian dalam mengendarai tank yang menyebabkan kecelakaan.
"Alat perang itu tidak bisa sembarang keluar masuk. Bahaya kalau manajemen peralatan perang sembarangan. Beberapa tahun lalu itu ada peristiwa senjata yang bisa lolos digunakan untuk menyerang lapas. Ini tidak boleh menjadi pemakluman. Harus dijelaskan sesuai fakta," ucapnya.
Willy yang juga Anggota Panja Kesejahteraan TNI di DPR mengapresiasi kehendak institusi Kodam Siliwangi yang ingin mengganti kerugian yang dialami warga.
Namun demikian dia menekankan selain soal ganti rugi, Kodam juga mempunyai utang penjelasan kepada publik atas peristiwa yang terjadi.
"Kita patut apresiasi langkah cepat TNI untuk ganti rugi. Namun, itu tidak menghapus kewajiban TNI untuk menjelaskan mengapa ada alat perang yang bisa keluar masuk pada hari itu," ujarnya menegaskan.
Dia menekankan, citra TNI yang makin baik di masyarakat jangan sampai tergerus oleh peristiwa-peristiwa yang digunjingkan publik. "Saya percaya TNI akan menyelesaikan hal ini dengan baik," kata Willy.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) III/Siliwangi Kolonel Infanteri F.X. Sri Wellyanto Kasih mengungkapkan, kecelakaan kendaraan tempur itu terjadi pada Kamis (10/9) di pertigaan pasar Rajamandala atau jalan raya Cipatat Kabupaten Bandung Barat pada pukul 11.00 WIB.
"Batalyon Kavaleri IV sedang melaksanakan latihan Uji Siap Tempur Tingkat Kompi, pada saat melintas di pertigaan mendapatkan kecelakaan menabrak empat buah motor dan satu gerobak penjual tahu," tuturnya.
Pangdam III/Slw Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, tambah Kapendam, langsung memerintahkan Danpomdam III/Slw untuk segera melakukan penyidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Tim sedang turun. Kita masih menunggu proses penyelidikan dari pihak POM. Apakah itu human error atau masalah teknis," kata Kapendam Siliwangi.