"Kami menjamin harga bahan pokok di pasaran stabil," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Agus Reza di Lebak, Rabu.
Pemerintah daerah setiap hari melakukan pengawasan dan pemantauan di sejumlah pasar tradisional untuk mengantisipasi terjadi kelangkaan bahan pokok di pasaran selama masa pandemi COVID-19.
Berdasarkan di lapangan selama dua pekan terakhir ini dipastikan harga bahan pokok relatif stabil dan tidak terjadi lonjakan karena persedian melimpah.
Saat ini, kata dia, harga beras kualitas IR KW I dijual Rp10.120/Kg, beras kualitas IR KW II Rp9.500/Kg dan beras IR KW III Rp8.600/Kg.
Harga gula pasir dijual Rp13.000/Kg, minyak goreng bimoli Rp13.000/Kg, daging sapi Rp120 ribu/Kg, daging kerbau Rp110 ribu/Kg, telur broiler Rp25.000/Kg, terigu Rp9.800/Kg dan kacang kedelai Rp8.500/Kg.
"Kami sejak enam bulan terakhir tidak melakukan operasi pasar bahan pokok sehubungan persedian melimpah,terlebih saat ini panen berlangsung hingga Desember mendatang," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan intervensi dengan Perum Bulog melalui operasi pasar (OP) jika harga bahan pokok melonjak hingga 10 persen dari harga normal.
Namun, sejauh ini harga bahan pokok dipastikan stabil dan mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat ditengah pandemi COVID-19.
"Kami mengapresiasi persedian bahan pokok itu melimpah sehingga harga di pasaran stabil dan daya beli masyarakat meningkat," katanya.
Sementara itu, H Baden (65) seorang pedagang di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan sejak awal Januari 2020 sampai sekarang ini stok beras melimpah yang didatangkan dari beras lokal.
Selama ini, panen padi diberbagai daerah di Banten cukup banyak, sehingga memenuhi stok beras itu.
"Kami hari ini memiliki stok beras 20 ton dan memenuhi untuk dua bulan ke depan dengan harga stabil," katanya.