Samarinda (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengharapkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) wilayah setempat bisa mengembangkan tanaman Eucalyptus untuk penangkal virus corona yang saat ini semakin menyebar dan belum ditemukan obatnya.
"Tumbuhan Ini harus terus dikembangkan dan perlu dilakukan pengujian lebih mendalam, semacam uji klinisnya," kata Isran Noor saat menerima kunjungan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kaltim Muhammad Amin,di ruang rapat lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim, Senin (13/7).
Dikatakan Isran, Eucalyptus merupakan tumbuhan asli Indonesia dan diakui memiliki kandungan antibiotik sebagai farmasi, antiseptik, penolak, penyedap, aroma dan penggunaan industri.
Menurut Isran Noor, tidak menutup kemungkinan bisa menangkal virus corona yang saat ini semakin menyebar perkembangan dan penularannya.
Isran Noor mengakui produk hasil riset Balitbangtan ini memberi harapan besar bagi antisipasi dan penanggulangan bahkan pengobatan pasien COVID-19.
Hingga sekarang ini masih belum ditemukan vaksin sebagai anti virus yang berasal dari Negeri Tirai Bambu ini.
"Semoga saja hasil penelitian lebih klinis, tidak saja menghasilkan minyak kayu putih atau bahan aroma terapi. Tetapi semacam serum untuk vaksin corona," harap Isran Noor.
Kepala BPTP Kaltim Muhammad Amin mengemukakan Eucalyptus sementara digunakan untuk aroma terapi anti corona sesuai hasil pengkajian Balai Besar Litbang Kementan dan telah diluncurkan Menteri Pertanian, sehingga segera disosialisasikan secara umum.
"Kita sudah sampaikan dan sosialisasikan kepada seluruh kepala daerah, baik gubernur, bupati maupun walikota di Indonesia. Semoga produk Eucalyptus ini bisa menjadi alternatif dalam mengantisipasi penularan virus corona di Indonesia bahkan dunia," ujar Muhammad Amin.
Dalam kesempatan ini, BPTP Kaltim memberikan bingkisan kepada Gubernur Isran Noor berupa Eucalyptus terapi.
Gubernur Kaltim harapkan BPPT kembangkan Eucalyptus sebagai obat COVID-19
Selasa, 14 Juli 2020 7:54 WIB
Eucalyptus merupakan tumbuhan asli Indonesia dan diakui memiliki kandungan antibiotik sebagai farmasi, antiseptik, penolak, penyedap, aroma dan penggunaan industr