Cilegon (ANTARA) - Satuan Komando Utama (Kotama) TNI AL, Komando Armada I (Koarmada I) melaksanakan SAR korban kapal nelayan tenggelam di wilayah laut Provinsi Banten.
Dengan menggerakkan unsur kapal perang yakni KRI Lemadang - 632, dimana kegiatan SAR dilaksanakan pada tempat kejadian tenggelam dan sektor yang diduga sebagai lokasi para korban hanyut.
KRI Lemadang - 632 yang merupakan BKO Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I dalam melaksanakan tugas pengamanan Selat Sunda mendapatkan perintah dari Panglima Koarmada I, Laksamana Muda TNI Ahmadi Heri Purwono, untuk bergerak melaksanakan SAR terhadap para korban kapal tenggelam tersebut.
Sebelumnya pada Kamis (18/6) Pukul 18.30 WIB, kapal nelayan dengan nama KM Puspita Jaya dengan jumlah ABK 16 orang, dihantam gelombang besar yang mengakibatkan kapal terbalik.
Dari 16 jumlah korban, 6 orang berhasil dievakuasi menuju Merak, Kota Cilegon Banten oleh unsur gabungan yang melibatkan Lanal Banten, Basarnas dan unsur maritim lainnya. Sedangkan 10 orang masih dalam pencarian.
Laporan tersebut diterima oleh Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Koarmada I untuk selanjutnya dilaporkan kepada Panglima Koarmada I, dan kemudian Panglima Koarmada I memerintahkan KRI Lemadang - 632 agar melaksanakan perbantuan SAR di Provinsi Banten secara terkoordinasi dengan Basarnas, Direktorat Polairud, KPLP dan unsur maritim lainnya yang berada di Banten.
Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Panglima Koarmada I, Laksamana Muda TNI Ahmadi Heri Purwono, pada pertemuan dengan Gubernur Banten, Dr. H. Wahidin Halim beberapa waktu lalu, dimana Panglima Koarmada I menyampaikan bahwa Koarmada I siap mendukung Provinsi Banten dalam kepentingan keamanan dan keselamatan perairan Provinsi Banten.
Selain unsur dari Koarmada I, Lanal Banten yang berada dibawah jajaran Koarmada I juga menggerakkan unsur Patkamla Lanal Banten dalam membantu kegiatan SAR tersebut.
Koarmada laksanakan SAR korban kapal tenggelam di laut Banten
Sabtu, 20 Juni 2020 11:57 WIB
Dari 16 jumlah korban, 6 orang berhasil dievakuasi menuju Merak