Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Nunukan, Kalimantan Utara, menyosialisasikan bahaya narkoba kepada puluhan murid SD Nur Islam Hidayatullah yang berkunjung ke kantor BNN Nunukan.
Kepala BNNK Nunukan, Kompol La Muati di Nunukan melalui humasnya, Zaenal Arifin, Rabu menjelaskan sebanyak 61 murid SD Nur Islam Hidayatullah yang mengunjunginya bersama lima gurunya dari kelas 4, 5 dan 6. Kunjungan ini bertujuan belajar tentang pencegahan narkotika sejak dini.
Puluhan murid SD ini diberikan pemahaman dan pengetahuan dan memperkenalkan bentuk dan jenis narkotika yang bertempat di ruangan Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M). Jika murid-murid melihat barangnya agar menolak barang tersebut jika ada yang memberi.
Pada ruangan Seksi Pemberantasan, murid-murid SD ini dikenalkan ancaman hukuman bagi pengedar narkotika sehingga diharapkan mereka mau melaporkan apabila menemukan penyalahgunaan dan peredaran narkotika di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
Sementara pada ruangan Seksi Rehabilitasi diperkenalkan, tata cara tahapan tes urine dan membuka rapid tes serta menunjukkan bagaimana menangani penyalahgunaan narkotika yang sedang menjalani pemulihan melalui program rehabilitasi.
Zaenal berpendapat, kunjungan murid-murid SD ini sangat bermanfaat dalam upaya tindakan pencegahan secara dini bagi anak-anak terkait dengan peredaran dan penyalahgunaan barang haram yang dapat mengancam generasi muda.
Ia mengharapkan, kunjungan anak-anak sekolah pada masa yang datang lebih rutin lagi sebagai bagian dari tindakan sosialisasi pengenalan jenis dan bahaya yang harus ditanggung apabila mengonsumsi narkotika.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Kepala BNNK Nunukan, Kompol La Muati di Nunukan melalui humasnya, Zaenal Arifin, Rabu menjelaskan sebanyak 61 murid SD Nur Islam Hidayatullah yang mengunjunginya bersama lima gurunya dari kelas 4, 5 dan 6. Kunjungan ini bertujuan belajar tentang pencegahan narkotika sejak dini.
Puluhan murid SD ini diberikan pemahaman dan pengetahuan dan memperkenalkan bentuk dan jenis narkotika yang bertempat di ruangan Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M). Jika murid-murid melihat barangnya agar menolak barang tersebut jika ada yang memberi.
Pada ruangan Seksi Pemberantasan, murid-murid SD ini dikenalkan ancaman hukuman bagi pengedar narkotika sehingga diharapkan mereka mau melaporkan apabila menemukan penyalahgunaan dan peredaran narkotika di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
Sementara pada ruangan Seksi Rehabilitasi diperkenalkan, tata cara tahapan tes urine dan membuka rapid tes serta menunjukkan bagaimana menangani penyalahgunaan narkotika yang sedang menjalani pemulihan melalui program rehabilitasi.
Zaenal berpendapat, kunjungan murid-murid SD ini sangat bermanfaat dalam upaya tindakan pencegahan secara dini bagi anak-anak terkait dengan peredaran dan penyalahgunaan barang haram yang dapat mengancam generasi muda.
Ia mengharapkan, kunjungan anak-anak sekolah pada masa yang datang lebih rutin lagi sebagai bagian dari tindakan sosialisasi pengenalan jenis dan bahaya yang harus ditanggung apabila mengonsumsi narkotika.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020