Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten hingga kini tidak menemukan warga korban bencana banjir bandang dan longsor kerawanan pangan maupun kelaparan.
"Semua kebutuhan logistik untuk warga korban yang terdampak bencana alam itu terpenuhi,termasuk wilayah terisolir," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Minggu.
Pemerintah daerah mengapresiasi partisipasi berbagai elemen masyarakat, relawan, organisasi keprofesian hingga alumni perguruan tinggi yang menyalurkan pendistribusian logistik ke lokasi-lokasi posko pengungsian maupun lokasi bencana.
Selain itu juga dari berbagai instansi pemerintah daerah setempat juga dari luar daerah di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barah, Pulau Sumatera hingga Maluku.
Begitu pula pendistribusian logistik dari berbagai Kementerian, TNI, Polri, BUMN hingga perusahaan swasta.
Pendistribusian logistik itu diantaranya beras, aneka makanan, lauk pauk, susu, minuman kemasan, selimut, pakaian dalam, pakaian, peralatan mandi hingga obat-obatan.
"Kami sangat terbantu adanya bantuan pendistribusian logistik itu," katanya menjelaskan.
Menurut dia, bantuan pendistribusian logistik hingga kini terpenuhi untuk kebutuhan konsumsi warga yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor.
Saat ini, masyarakat yang tinggal di sejumlah posko pengungsian yang jumlahnya di atas 1000 jiwa itu tidak ditemukan kerawanan pangan maupun kelaparan.
Selama ini, kata dia, warga di posko pengungsian terpenuhi pelayanan dasar di antaranya makan sehari-hari juga menerima pelayanan kesehatan.
Mereka warga juga tinggal di posko pengungsian cukup aman dan layak, seperti di posko Dodiklatpur Ciuyah tersebut.
"Kami mengutamakan penyelamatan jiwa dan pemenuhan makanan juga pelayanan kesehatan agar tidak menimbulkan kelaparan maupun serangan penyakit menular pasca-bencana itu," katanya menjelaskan.
Krisnawati, seorang relawan dari Jakarta mengaku bahwa dua hari pasca kejadian banjir bandang dan longsor telah mendirikan posko dapur umum untuk masyarakat yang terdampak banjir di Desa Bungur Mekar Kecamatan Sajira.
Posko dapur umum itu agar warga korban banjir bandang yang meluluhlantakan hingga puluhan rumah hanyut dan rusak berat di Kampung Susukan dan Bolang Kecamatan Sajira terpenuhi kebutuhan makan.
Selanjutnya, kata dia, dirinya membangun rumah singgah sebanyak 20 unit, satu sumur bor, dua toilet untuk warga korban bencana alam tersebut.
"Kami mendirikan dapur umum, menyalurkan logistik dan membangun rumah singgah secara iklhas untuk membantu sesama manusia yang mengalami penderitaan itu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Semua kebutuhan logistik untuk warga korban yang terdampak bencana alam itu terpenuhi,termasuk wilayah terisolir," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Minggu.
Pemerintah daerah mengapresiasi partisipasi berbagai elemen masyarakat, relawan, organisasi keprofesian hingga alumni perguruan tinggi yang menyalurkan pendistribusian logistik ke lokasi-lokasi posko pengungsian maupun lokasi bencana.
Selain itu juga dari berbagai instansi pemerintah daerah setempat juga dari luar daerah di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barah, Pulau Sumatera hingga Maluku.
Begitu pula pendistribusian logistik dari berbagai Kementerian, TNI, Polri, BUMN hingga perusahaan swasta.
Pendistribusian logistik itu diantaranya beras, aneka makanan, lauk pauk, susu, minuman kemasan, selimut, pakaian dalam, pakaian, peralatan mandi hingga obat-obatan.
"Kami sangat terbantu adanya bantuan pendistribusian logistik itu," katanya menjelaskan.
Menurut dia, bantuan pendistribusian logistik hingga kini terpenuhi untuk kebutuhan konsumsi warga yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor.
Saat ini, masyarakat yang tinggal di sejumlah posko pengungsian yang jumlahnya di atas 1000 jiwa itu tidak ditemukan kerawanan pangan maupun kelaparan.
Selama ini, kata dia, warga di posko pengungsian terpenuhi pelayanan dasar di antaranya makan sehari-hari juga menerima pelayanan kesehatan.
Mereka warga juga tinggal di posko pengungsian cukup aman dan layak, seperti di posko Dodiklatpur Ciuyah tersebut.
"Kami mengutamakan penyelamatan jiwa dan pemenuhan makanan juga pelayanan kesehatan agar tidak menimbulkan kelaparan maupun serangan penyakit menular pasca-bencana itu," katanya menjelaskan.
Krisnawati, seorang relawan dari Jakarta mengaku bahwa dua hari pasca kejadian banjir bandang dan longsor telah mendirikan posko dapur umum untuk masyarakat yang terdampak banjir di Desa Bungur Mekar Kecamatan Sajira.
Posko dapur umum itu agar warga korban banjir bandang yang meluluhlantakan hingga puluhan rumah hanyut dan rusak berat di Kampung Susukan dan Bolang Kecamatan Sajira terpenuhi kebutuhan makan.
Selanjutnya, kata dia, dirinya membangun rumah singgah sebanyak 20 unit, satu sumur bor, dua toilet untuk warga korban bencana alam tersebut.
"Kami mendirikan dapur umum, menyalurkan logistik dan membangun rumah singgah secara iklhas untuk membantu sesama manusia yang mengalami penderitaan itu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020