Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengapresiasi Lembaga Pendidikan dan Keterampilan(LPK), karena mencetak keahlian sehingga masyarakat memiliki jiwa kemandirian hidup.

"Kita dorong LPK terus berkembangkan sebagai lembaga pendidikan non formal yang mampu mencetak keahlian dan ketrampilan masyarakat," kata Irna Narulita saat menerima kunjungan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) di Pandeglang, Sabtu.

Pemerintah daerah sangat terbantu peran LPK, karena dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan penyerapan lapangan pekerjaan.

Selain itu, LPK mampu mengendalikan urbanisasi ke luar daerah.

kehadiran LPK itu, tambah dia mampu mencetak ketrampilan dan keahlian masyarakat melalui pelatihan pendidikan tersebut.

Bahkan, saat ini banyak warga Pandeglang hidup mandiri dengan membuka kerajinan aneka makanan, perbengkelan kendaraan, salon kecantikan, tata rias pengantin, jasa tata boga kuliner dan komputer.

"Semua usaha yang dikembangkan masyarakat itu setelah menerima pendidikan dan pelatihan di LPK secara gratis," sebutnya.

Ketua DPC HIPKI Kabupaten Pandeglang, Enong Haeriah mengatakan selama ini para pengelola LPK secara mandiri dan tidak mendapat dana insentif sebagai perhatian pemerintah daerah.

"Kami berharap pemerintah daerah dapat memperhatikan keberadaan LPK karena bisa mencetak orang mandiri dan menyerap lapangan pekerjaan," tambahnya.

Andi (25), seorang peserta LPK di Kecamatan Menes, Pandeglang mengaku bahwa dirinya merasa senang setelah mengikuti pendidikan kecakapan kerja bidang teknisi komputer, karena tanpa dipungut biaya sepersen pun.

Bahkan, instruktur teknisi komputer benar-benar dari orang yang memiliki kompetensi dibidangnya, sehingga peserta mudah memahami tentang teknisi komputer dan jaringan teknologi digitalisasi.

"Kami sekarang mengembangkan usaha jasa teknisi komputer setelah belajar di LPK itu," katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020