Satu keluarga di Kampung Sobong, Kelurahan Banjarnegara, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, tepatnya di RT 09/ RW 03, yakni Maskufah dan Karman bersama seorang anaknya, terpaksa harus tinggal seatap dengan hewan ternak yang dipeliharanya.

Pantauan, Jumat, menunjukkan meski terpetak-petak, kondisi bangunan rumah yang dibangun dari tanah liat itu, temboknya sudah sangat tua dan nyaris ambruk.

Bahkan akibat tembok yang ambrol, beberapa sisi bangunannya seperti bagian dapur dan toilet, terpaksa hanya dipasangi plastik terpal  untuk bisa melindungi dari terik panas matahari dan hujan.

Anggota Komisi II DPRD Kota Cilegon Muhammad Ibrohim Aswadi yang menerima laporan di rumah aspirasi MIA pun langsung melihat lokasi, dan meminta pihak terkait agar segera melakukan langkah-langkah untuk membantu warga yang rumahnya tidak layak huni.

"Saya sangat berharap pemerintah Kota Cilegon melalui dinas terkait bergerak cepat untuk menyikapi persoalan ini. Karena ini membahayakan warga kita kondisi rumahnya nyaris ambruk dan tak layak,"katanya.

 Kalau memang pemerintah mengalami keterbatasan anggaran, saya harap pemerintah Kota Cilegon bisa mendorong perusahaan-perusahaan di Kota Cilegon untuk bisa membantu membangunkan rumah masyarakat yang tidak layak huni melalui program CSR-nya," ujar dia menambahkan.

Abdullah, salah satu pihak keluarganya menjelaskan sebelumnya rumah yang ditinggali orangtua nya ini diakui pernah didatangi oleh petugas RT setempat, namun lima tahun berlalu sejak survey dilakukan, bantuan bedah rumah yang pernah dijanjikan pemerintah tak kunjung dilakukan. Pihaknya pun berharap, bantuan bedah rumah untuk keluarganya segera bisa direalisasikan.

"Belum pernah dapat bantuan, lima tahun lalu memang sempat didata pak RT katanya mau menerima bantuan bedah rumah tapi sampai saat ini kami belum menerimanya," jelasnya.
 
Kondisi tempat tinggal Maskufah dan Karman bersama seorang anaknya. Foto Antara/Susmiyatun Hayati

Pewarta: Susmiyatun Hayati

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020