Warga korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Lebak, Banten, terancam kehilangan pekerjaan karena kios tempat usaha maupun gerobak untuk berjualan keliling hanyut.

"Kami merasa bingung setelah gerobak itu hanyut diterjang banjir bandang," kata Saprudin (45) warga Cikomara Desa Banjar Irigasi Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak, Sabtu.

Kejadian bencana banjir bandang dan longsor Rabu (1/1) pagi itu mengakibatkan ratusan rumah dan kios usaha di Desa Banjar Irigasi Kecamatan Lebak Gedong hanyut.

Bahkan, dirinya juga kehilangan gerobak untuk berjualan es jus keliling.

Saat ini, dirinya ditampung di Posko Pengungsian GOR Futsal bersama anggota keluarga.

"Kami belum memikirkan ke depan usaha apa, karena gerobak yang sehari-hari untuk menafkahi keluarga hilang diterjang banjir bandang itu," katanya menjelaskan.

Menurut dia, selain gerobak juga barang-barang, perabotan rumah tangga, pakaian, elektronik tidak bisa diselamatkan.

Bencana banjir bandang dan longsor tentu merasa terpukul, karena dikhawatirkan anaknya berhenti kuliah di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung.

Saat ini, kata dia, anaknya yang memasuki semester tiga itu belum dibayar sambil menunggu kondisi ekonomi keluarganya membaik.


Pembayaran semester anak di STKIP Setia Budihi Rangkasbitung,termasuk biaya kosan sebesar Rp5 juta tidak memiliki uang.

"Kami sekarang memikirkan tinggal kemana bersama keluarga, karena sudah tidak memiliki uang juga pekerjaan pasca-banjir bandang itu," katanya.

Eha (40), isteri Saprudin mengatakan bencana banjir bandang dan longsor tentu merasa terpukul karena dua anaknya yang kini menimba ilmu di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dan ponpes terancam berhenti.

Sebab, gerobak yang dijadikan sumber penghasilan keluarga hanyut diterjang banjir bandang dan longsor.

"Kami berharap pemerintah dapat menyalurkan bantuan permodalan agar suaminya bisa kembali usaha," katanya.


Begitu juga Ujang (34) warga Lebak Gedong mengaku bahwa dirinya bingung setelah kiosnya tempat usahanya itu hanyut diterjang banjir dan longsor.

Beruntungnya, dirinya bersama anggota keluarga selamat dan kini tinggal di pengungsian.

"Kami memastikan kehialangan pekerjaan setelah tempat kiosnya untuk berjualam bahan pokok hanyut diterjang banjir," katanya.

Sementara itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Lebak Dede Jaelani mengatakan pemerintah daerah ke depan akan melaksanakan pelatihan ketrampilan kerja bagi warga korban bencana banjir bandang dan longsor.

Pelatihan ketrampilan kerja itu di antaranya perbengkelan, pertukangan, las, listrik dan tata boga kuliner.

"Kami berharap pelatihan kerja itu dapat hidup mandiri dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan," katanya.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020