Tiga kepala keluarga warga Cinyiru, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, terancam kelaparan akibat tidak menerima bantuan logistik pasca-bencana banjir bandang dan longsor di daerah itu.

"Kami nekad datang ke sini untuk mendapatkan bantuan beras, lauk pauk, mie instan dan air kemasan," kata Siti Khadijah warga Cinyiru Desa Banjarsari Kecamatan Lebak Gedong,Kabupaten Lebak saat ditemui di Posko Peduli Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Lebak, Kamis.

Siti Khadijah mengatakan, dirinya beruntung menerima bantuan dari Posko Peduli NU Kabupaten Lebak yang membuka posko di Desa Banjar Irigasi.

Bantuan logistik yang diteria itu antara lain beras, mie instan, air kemasan dan lauk pauk.

Apabila, dirinya bersama dua warga lainnya yang masih terikat kerabat tidak menerima bantuan logistik dipastikan terancam kelaparan.

Sebab, stok beras bantuan dari Presiden Joko Widodo sudah habis dan memikirkan  untuk kebutuhan ke depan.

Sebelumnya, kata dia, dirinya tidak menerima bantuan logistik dari Posko Pengungsian GOR Futsal Desa Banjar Irigasi, Kecamatan Lebak Gedong dengan alasan tidak masuk data.

Karena itu, dirinya dan dua kepala keluarga nekad dengan mendatangi posko peduli NU Lebak untuk mendapatkan bantuan.

"Kami merasa lega dan senang menerima bantuan logistik dari posko peduli NU Lebak," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Maksum, relawan Posko Peduli NU Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya menyalurkan bantuan kepada Siti Khadijah setelah dinyatakan sudah tidak memiliki logistik dan terlihat wanita separuh baya itu patut menerima bantuan logistik.

Sebab, kondisi rumah mereka rusak berat dan mengungsi di rumah kosong yang lokasinya tidak jauh dengan tempat kediamanya.

Selama ini, pemukiman Kampung Cinyiru rusak berat dan terisolasi akibat jembatan putus.

"Kami menyalurkan bantuan itu mencukupi untuk kebutuha dua pekan ke depan untuk tiga kepala keluarga," katanya.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020