Sepanjang 2019, terdapat sembilan orang warga Batanghari, Jambi, jadi korban tenggelam di Sungai Batanghari.

“Korban tenggelam ini karena menyeberang sungai dan perahunya tenggelam, ada juga hanyut karena bermain pasir di pinggir sungai,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batanghari, Nazhar di Jambi, Jum’at.

Sembilan kasus orang tenggelam di Kabupaten Batanghari, Jambi, tersebut tersebar di lima kecamatan. Diantaranya lima kasus di Kecamatan Muarabulian, dua kasus di Kecamatan Batin XXIV, satu kasus di Kecamatan Pemayung dan satu kasus di Kecamatan Maro Sebo Ulu.

Seluruh korban tenggelam di Sungai Batanghari tersebut berhasil di evakuasi oleh BPBD daerah itu. Walaupun proses evakuasi yang dilakukan memakan waktu yang tidak sebentar.

“Waktu pencarian korban waktunya bervariasi, ada yang dalam waktu satu kali 24 jam ditemukan, dan ada korban yang ditemukan setelah tiga hari proses pencarian,” kata Nazhar.

Dijelaskan Nazhar, dalam proses pencarian orang tenggelam tidak ada kendala yang berarti. Hanya saja kondisi Sungai Batanghari yang memiliki arus cukup deras dan air yang keruh menyulitkan petugas dalam melakukan proses pencarian. Karena ada beberapa korban yang ditemukan jauh dari lokasi tenggelam akibat terbawa arus sungai.

Memasuki musim penghujan di akhir tahun 2019 ini, BPBD Batanghari menghimbau masyarakat untuk lebih waspada. Terutama masyarakat yang melakukan aktifitas di sungai.

Selain itu, bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang bantaran Sungai Batanghari dihimbau lebih waspada, mengingat tebing sungai rawan longsor.

“Memasuki musim penghujan ini, masyarakat dihimbau untuk lebih waspada, jika melakukan aktifitas di sungai jangan sendirian dan harus didampingi dengan orang yang pandai berenang,” kata Nazhar.*

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019