Program Lahan Konservasi Pertanian di Kabupaten Lebak, Banten melalui gerakan budi daya tanaman buah-buahan untuk mencegah bencana alam di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung .

"Program tersebut dapat mencegah kebencanaan alam di sekitar DAS Ciujung," kata Kepala Bidang Prasarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Nana Mulyana di Lebak, Senin.

Selama ini, kata dia, masyarakat yang tinggal di DAS Ciujung menjadi langganan korban banjir dan tanah longsor.

Ia menjelaskan melalui program tersebut dilakukan gerakan penanaman multiguna jenis tanaman buah-buahan, seperti durian dan manggis.

Pertanian buah-buahan itu, katanya, dipastikan enam tahun ke depan sudah bisa memanen buah durian dan manggis.

Ia menjelaskan tentang keuntungan program lahan konservasi pertanian itu, yang selain untuk pelestarian alam, juga mengantisipasi bencana alam dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

"Kami yakin jika panen durian dan manggis dipastikan pendapatan petani cenderung meningkat, sehingga mampu mewujudkan kesejahteraan keluarga," ujarnya.

Ia mengatakan program itu sudah bergulir sejak 2018 hingga saat ini di mana 13 kelompok petani dengan areal pertanian buah-buahan seluas 25 hektare/kelompok.

Mereka, kata dia, mendapat bantuan berupa tanaman buah-buahan dan pupuk.

Penanaman buah-buahan dalam pelaksanaan program itu, tersebar di Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Sobang, Muncang, dan Leuwidamar.

Ia menyebut di sejumlah daerah itu merupakan DAS Ciujung yang rawan bencana alam, terutama banjir dan tanah longsor.

"Kami berharap penanaman buah-buahan di lahan konservasi pertanian itu bisa direalisasikan Desember 2019 sehubungan memasuki musim hujan," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019