Ketua Forum Demokrasi Sriwijaya (Fordes) Bagindo Togar menyarankan Gubernur Sumsel Herman Deru sebaiknya melakukan kontemplasi dan berpikir ekstra keras sebelum menerima jabatan Ketua DPW Partai Nasdem provinsi setempat.

"Menjadi orang nomor satu di parpol yang masih tergolong pendatang baru dalam percaturan politik di negeri ini, jika sampai salah melangkah, kinerja jabatan di pemerintahan sebagai Gubernur Sumsel taruhannya," kata Bagindo yang juga pemerhati politik Sumsel itu, di Palembang, Sabtu.

Dia menjelaskan DPW Partai Nasdem Sumsel, di bawah kepengurusan mantan Gubernur Sumsel Syahrial Oesman memberikan restu kepada Herman Deru memimpin partai tersebut untuk periode lima tahun ke depan.

Pada umumnya pejabat publik seperti kepala daerah lebih dimudahkan untuk menggapai jabatan di partai politik, terlepas dari segala keterbatasan dan pengalamannya berorganisasi dalam partai politik.

"Asumsi sederhananya, dampak jabatan publik yang melekat, akan mempengaruhi pengelolaan serta perkembangan parpol tersebut," ujarnya.

Padahal seni dan manajemen kepemimpinan organisasi politik berbeda, dengan ragam organisasi yang lain.

Terlepas dari semua itu, Herman Deru tertarik untuk menjadi nakhoda Parpol Nasdem di tingkat Sumsel terkait dengan kepentingan kontestasi politik tahun 2024 maju kembali sebagai calon gubernur untuk periode kedua.

Menjadi ketua parpol di daerah, akan memberi substitusi 'positioning plus' peran strategis dalam melakukan komunikasi ataupun 'bargaining' politik, baik itu di internal serta eksternal kepartaian.

Akan tetapi Herman Deru, dituntut untuk peduli dan sensitif, terhadap isu- isu, persepsi juga orientasi publik yang tren sosial politiknya acapkali "cepat, anomali, dan liar" perubahannya, kata pemerhati politik Sumsel itu.

Pewarta: Yudi Abdullah

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019