Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menerima permohonan warga yang membutuhkan   bantuan air bersih sehubungan kekeringan akibat kemarau panjang.

"Kita hari ini menerima permohonan warga di 12 kecamatan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak,Kamis.

Prosedur permohonan warga yang mengajukan bantuan air bersih sudah lengkap dan diketahui aparat desa juga kecamatan.

Pendistribusian air itu disalurkan secara bergiliran akibat keterbatasan sarana kendaraan angkutan tangki.

BPBD memiliki tiga truk kendaraan tangki, sehingga penyaluran bantuan air bersih diberlakukan bergiliran.

Saat ini, kata dia, petugas BPBD menyalurkan air bersih di Kecamatan Cijaku dan Gunungkencana.

"Kami minta warga yang belum menerima bantuan air bersih bersabar," katanya.

Menurut dia, pihaknya kini menampung permohonan warga untuk mendapat bantuan air bersih di sejumlah desa tersebar di 12 kecamatan.

Mereka masyarakat sangat membutuhkan keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK) setelah air bawah tanah, seperti sumur timba dan jetpump mengering.

Kebanyakan warga yang mengalami krisis air tersebut karena tidak tersentuh pelayanan PDAM.

"Kami ke depan akan memfasilitasi warga yang menjadi langganan krisis air bersih bisa terlayani PDAM,sehingga tidak terjadi kesulitan air bersih jika musim kemarau," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat yang mendapatkan bantuan air bersih setelah mereka mengajukan permohonan ke BPBD dan diketahui aparat kecamatan dan desa, sebab, pengajuan air bersih menggunakan dana APBD setempat dan harus dipertanggungjawabkan.

"Kami mendistribusikan bantuan air bersih itu sesuai dengan pengajuan masyarakat," katanya.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019