Dinas Pariwisata Provinsi Banten menggandeng kalangan akademisi dan pihak Bappeda Banten dalam upaya mengembangkan potensi pariwisata dengan sistem e-commerce.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati di Serang, Kamis, mengatakan Dispar mengapresiasi langkah Bappeda Banten dalam melakukan kajian  e-comerce untuk pengembangan pariwisata di daerah itu.

"Hari ini kami rapat diseminasi dari hasil kajian itu dan disampaikan ada beberapa rekomendasi. Memang Dispar dari awal sudah dilibatkan dan sudah ditangkap karena ini bagian dari inovasi ," kata dia usai rapat diseminaasi hasil kajian pengembangan pariwisata Provinai Banten melalui e-commerce di Aula Kantor Dispar Banten.

Eneng mengatakan dalam melakukan kajian tersebut, Bappeda dan Dispar Banten menggandeng pihak akademisi, yakni dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).

Upaya tersebut, kata dia, menjadi salah satu tugas berkaitan dengan kepesertaan pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional (KPN) ll yang sedang dilaksanakan di BPSDMD Banten.

"Arahan pimpinan adalah bagaimana menggali strategi pemasaran pariwisata Banten dengan empat aspek hasil analisis, yakni produk wisata, 'branding', teknologi informasi dan kerja sama," kata dia.

Kepala Bidang Litbang Bappeda Provinsi Banten Ahmad Rohili mengatakan salah satu tugas Bappeda ada penelitian dan pengembangan (litbang), yakni melajukan kajian- kajian yang salah satunya berkaitan dengan potensi ekonomi di provinsi itu.

Ia menyebut pariwisata menjadi salah satu bagian dari potensi ekonomi yang bisa dikembangkan.

"Pariwisata di Banten kami melihat berkembang cukup baik, namun demikian di Banten kami belum melihat secara teknis cara pemasarannya sehingga perlu dilajukan kajian pengembangan pariwisata Banten dengan memanfaatkan teknologi informasi atau melalui e-commerce," kata Rohili.

Ia mengatakan bahwa nantinya pariwisata Banten bisa berkembangan dengan baik dan bisa mendunia.

Dengan e-commerce itu, kata dia, nantinya wisatawan mudah mencari destinasi wisata di Banten, termasuk bisa menghitung kebutuhan biayanya.

"Melalui rapat diseminasi ini kami meminta rekomendasi kepada lembaga terkait apa yang bisa dilakukan untuk pengembangan pariwisata Banten," kata dia.

Perwakilan unsur akademisi dari Unitirta, Dr Supriyanto, mengatakan sebagai kalangan akademisi pihaknya memiliki tanggung jawab kepada masyarakat, salah satunya melakukan penelitian.

Salah satu penelitian yang saat ini sedang dikembangkan, kata dia, yakni bidang pariwisata Provinsi Banten dengan memanfaatkan e-commerce.

"Kita perlu improvisasi diri salah satunya untuk pengembangan pariwisata dengan memanfaatkan e-commerce. Kami membantu Dispar untuk pengembangan portal dan informasi teknologinya," kata dia.
 

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019