Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Banten, meminta petani setempat menerapkan teknologi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas sehingga dapat berorientasi agribisnis pertanian.

"Kami berharap petani menerapkan teknologi karena memiliki keuntungan dibandingkan dikelola secara tradisional," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Rabu.

Keunggulan penggunaan teknologi dapat meningkatkan produksi dan produktivitas serta daya saing. Selain itu juga menguntungkan pendapatan petani karena mampu menekan biaya produksi.

Misalnya  petani yang menggarap lahan pertanian padi sawah menggunakan traktor hanya menghabiskan biaya produksi Rp5 juta/hektare. Namun, jika dikelola secara tradisional dengan tenaga buruh tani maupun bajak ternak kerbau dapat menghabiskan biaya produksi Rp10 juta/hektare.

"Kami menilai penerapan teknologi itu tentu menguntungkan pendapatan ekonomi petani,dibandingkan tradisional," ujarnya.

Menurut dia, selama ini, penerapan teknologi modern dalam mengelola usaha pertanian di Kabupaten Lebak sangat minim, karena sebagian besar petani di sini generasi usia lanjut di atas 60 tahun.

Minimnya penggunaan teknologi tentu berdampak terhadap pengelolaan usaha pertanian kalah bersaing di pasaran. Begitu itu juga usaha pertanian belum menjadi andalan tetap pendapatan ekonomi petani.

Oleh karena itu, pihaknya mengajak semua petani menggunakan teknologi, di antaranya menggunakan traktor dan tanam sistem jajar legowo.

Selain itu juga teknologi pertanian indo combine harvester agar petani mudah saat panen dengan pemotongan, perontokan, pengangkutan, dan pembersihan.

Petani juga harus melaksanakan gerakan tanam wajib menggunakan benih unggul yang memiliki sertifikasi.

"Jika petani itu menerapkan teknologi dan SDM unggul maka akan melahirkan inovasi- inovasi baru untuk meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pertanian," katanya.

Ketua Kelompok Tani Suka Bungah Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Ruhyana mengatakan anggotanya   sudah menerapkan teknologi, seperti pengelolaan usaha pertanian pangan menggunakan traktor, pompa air dan tanam jajar legowo.

Mereka juga menggunakan teknologi pemupukan yang berimbang antara pupuk organik dan pupuk kimia.

Penerapan teknologi sangat menguntungkan petani, selain mampu menekan efisiensi biaya juga produksi dan produktivitas cukup tinggi.

"Kami menerapkan teknologi pertanian itu setelah dilakukan binaan oleh Kementerian Pertanian, Balai Penerapan Teknologi Pertanian (BPTP) Banten hingga Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak," katanya.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019