Sejumlah anak di Perumahan Laverde, Cluster Viver Jelupang, Serpong Utara Tangerang Selatan terkena penyakit akibat terpapar asap pembakaran dan bau busuk tumpukan sampah liar.
Hendro salah seorang warga mengatakan penyakit ISPA dan demam telah menimpa sejumlah anak di lingkungan tersebut.
"Tetangga saya anaknya kena ISPA sampai nangis batuk-batuk, itu karena setiap malam nyengat sekali bau sampah dan asap pembakarannya," ungkap Hendro, Rabu (14/8).
Menurut Hendro, berdasarkan informasi yang dia dapat dari warga, ada sekitar 2 orang anak yang kondisinya demam karena polusi udara sampah tersebut.
"Kalau tidak salah ada 2 anak yang demam," tambahnya.
Parahnya, dampak langsung asap yang ditimbulkan, lantaran lokasi pembuangan sampah yang diketahui liar tersebut hanya berjarak sekitar 20 meter dari pemukiman warga.
Menurut Hendro aktivitas pembuangan sampah di lokasi tersebut telah berjalan sejak lama, menurutnya banyak warga sekitar dan sejumlah truk yang sering membuang sampah di dekat rumahnya itu.
"Ya itu memang sampah sudah lama. Saya enggak tahu kalau dari mananya, karena pas ditanya enggak dibilang dari mana. Ada yang pakai truk ada yang pakai mobil buang sampahnya," ungkap Hendro.
Baca juga: Asap dan bau dari TPS liar di Jelupang Tangsel dikeluhkan warga
Hendro menyebut, selain asap pembakaran, akibat dari adanya pembuangan sampah di lokasi tersebut, sejumlah lalat pun mulai bermunculan di sekitar rumahnya.
"Selain asap api pembakaran, laler juga sudah mulai banyak disini, dua bulan ini sudah mulai banyak laler," tambahnya.
Pantauan wartawan di lokasi, tinggi tumpukan sampah tersebut hampir mencapai 5 meter dengan luas sek itar 300 meter, dengan kondisi sampah didominasi oleh sampah yang sudah di bakar.
Sementara Kasi Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan Rastra Yudatama mengatakan pihaknya telah meninjau lokasi pembuangan sampah tersebut, ia dan petugas lainnya mencari titik api yang kerap menimbulkan asap.
"Sedang di papar sampahnya mencari dan mengurangi asap dan titik api. Intinya kita sudah melakukan langkah-langkah, untuk mengurangi asap yang di timbulkan oleh api yang muncul dari dalam sampah lama di lokasi tanah milik warga," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Hendro salah seorang warga mengatakan penyakit ISPA dan demam telah menimpa sejumlah anak di lingkungan tersebut.
"Tetangga saya anaknya kena ISPA sampai nangis batuk-batuk, itu karena setiap malam nyengat sekali bau sampah dan asap pembakarannya," ungkap Hendro, Rabu (14/8).
Menurut Hendro, berdasarkan informasi yang dia dapat dari warga, ada sekitar 2 orang anak yang kondisinya demam karena polusi udara sampah tersebut.
"Kalau tidak salah ada 2 anak yang demam," tambahnya.
Parahnya, dampak langsung asap yang ditimbulkan, lantaran lokasi pembuangan sampah yang diketahui liar tersebut hanya berjarak sekitar 20 meter dari pemukiman warga.
Menurut Hendro aktivitas pembuangan sampah di lokasi tersebut telah berjalan sejak lama, menurutnya banyak warga sekitar dan sejumlah truk yang sering membuang sampah di dekat rumahnya itu.
"Ya itu memang sampah sudah lama. Saya enggak tahu kalau dari mananya, karena pas ditanya enggak dibilang dari mana. Ada yang pakai truk ada yang pakai mobil buang sampahnya," ungkap Hendro.
Baca juga: Asap dan bau dari TPS liar di Jelupang Tangsel dikeluhkan warga
Hendro menyebut, selain asap pembakaran, akibat dari adanya pembuangan sampah di lokasi tersebut, sejumlah lalat pun mulai bermunculan di sekitar rumahnya.
"Selain asap api pembakaran, laler juga sudah mulai banyak disini, dua bulan ini sudah mulai banyak laler," tambahnya.
Pantauan wartawan di lokasi, tinggi tumpukan sampah tersebut hampir mencapai 5 meter dengan luas sek itar 300 meter, dengan kondisi sampah didominasi oleh sampah yang sudah di bakar.
Sementara Kasi Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan Rastra Yudatama mengatakan pihaknya telah meninjau lokasi pembuangan sampah tersebut, ia dan petugas lainnya mencari titik api yang kerap menimbulkan asap.
"Sedang di papar sampahnya mencari dan mengurangi asap dan titik api. Intinya kita sudah melakukan langkah-langkah, untuk mengurangi asap yang di timbulkan oleh api yang muncul dari dalam sampah lama di lokasi tanah milik warga," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019