Sungguh memprihatinkan nasib Yekah (38) dan keluarganya, diantara deretan rumah kokoh di Perumahan Nusa Loka BSD Serpong, perempuan yang kini menjanda itu tinggal penuh was-was di rumah triplek reot yang kapan saja ambruk mengancamnya.

Pantauan, Rabu, menunjukkan Yekah  tinggal di rumah yang mirip saung itu bersama dengan empat anak serta ibunya. Sementara suaminya sudah meninggal karena sakit.

Berlokasi di Kampung So RT 04 RW 02 Kelurahan Rawa Mekar Jaya menempel dengan tembok pembatas perumahan elit Nusa Loka BSD. Rumah yang berukuran 6x6 itu juga bagian atapnya hanya ditutupi plastik dan triplek bekas.

Jika musim penghujan tiba, Yekah bersama anak-anaknya harus menyelamatkan pakaian serta buku sekolah agar tidak basah.

Demikian juga ketika  angin kencang menerjang. Atap kayu maupun triplek sebagai penahan hujan dan panas kerap berbunyi seperti bangunan hampir rubuh.

"Saya takutnya kalau ada angin kencang sama hujan, kalau anak-anak lagi main terus tiba-tiba ambruk kan takut. Namanya juga rumahnya udah kaya gini, didorong juga udah ambruk," ujar Yekah.

Baca juga: Puluhan pasangan calon pengantin ikuti bimbingan perkawinan

Yekah yang sehari-hari bekerja sebagai buruh cuci ini, sangat berharap ada bantuan dari pemerintah. Upah dari pekerjaannya kerap tak mencukupi biaya hidup Yekah dan keluarganya, ditambah dia harus mengurus ibunya yang mengalami patah kaki semenjak tiga tahun lalu.

Saya berharap ada bantuan dari pemerintah, saya enggak minta yang bagus. Yang penting anak saya pas main aman, enggak was-was kalau rumah ambruk," jelasnya.

Sementara jika malam tiba, anak-anak Yekah harus berdesak-desakan berbagi tempat tidur.

"Kasur kan cuma satu, itu buat ade. Kalau saya pakai tiker aja tidurnya. Kalau hujan, ya kena pas tidur," ujar Nabila yang bersekolah di SD Islam Rawa Mekar Jaya.

Kini, Yekah hanya berharap ada uluran tangan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.

Ketua RT 04 Arsad  juga berharap agar warganya itu mendapat bantuan perbaikan rumah dari Pemkot Tangerang Selatan.

"Jangan sampai ada warga yang tertimpa rumah. Karena ini bahaya kalau hujan terus ada angin besar takutnya ketimpa. Kalau saya sebagai Ketua RT, siapapun yang ingin membatu secepat mungkin bisa membantu," kata Arsad.

Baca juga: Tahap pertama pelebaran Jalan Bhayangkara bebaskan 30 bidang lahan
 
Kondisi rumah Yekah kondisinya sangat memprihatinkan. (Foto Antara Banten/Deden M Rojani)

Pewarta: Deden M Rojani

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019