Penggunaan dana desa di Kabupaten Lebak,Banten tahun 2019 difokuskan pada peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat pedesaan melalui usaha kecil dan menengah (UKM).
"Kita yakin pemberdayaan ekonomi masyarakat itu dapat memutus mata rantai kemiskinan dan pengangguran," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Lebak Rusito di Lebak, Senin.
Pengalokasian dana desa tahun 2019 untuk 340 desa tersebar di 28 kecamatan mencapai Rp400 miliar lebih.
Dari Rp400 miliar lebih itu, kata dia, desa mendapatkan bantuan dana desa bervariasi mulai Rp1 miliar hingga Rp3 miliar/desa.
Berdasarkan Permendes Nomor 16 Tahun 2018 bahwa penggunaan dana desa pada 2019 bergeser dari pembangunan infrastuktur ke peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan.
Baca juga: Jokowi dan Prabowo dijadwalkan ketemuan di stasiun MRT Lebak Bulus
Baca juga: BPBD Lebak: Stok logistik hadapi kemarau cukup
Selama ini, kata dia, infrastuktur pedesaan di Kabupaten Lebak memadai untuk mendukung kelancaran peningkatan ekonomi masyarakat.
Karena itu, Permendes Nomor 16 Tahun 2018 harus dilaksanakan tahun 2019 dari infrastruktur ke peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan.
Apalagi, Kabupaten Lebak memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang melimpah dan bisa dijadikan bahan baku pengelolaan usaha.
Potensi SDA itu diantaranya komoditas pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan dan pariwisata.
"Kita berharap pelaku UKM di daerah itu berkembang dengan pemberdayaan ekonomi melalui dana desa itu," ujarnya menjelaskan.
Menurut dia, saat ini, pelaku UKM yang memproduksi aneka kerajinan makanan, anyaman bambu, anyaman pandan, produksi dompet, tas,sepatu, perabotan rumah tangga hingga usaha jasa dan perdagangan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Bahkan. produksi pelaku UKM Kabupaten Lebak menembus pasar domistik hingga mancanegara.
Ia juga mengapresiasi peningkatan ekonomi pedesaan di Desa Luhur Jaya Kecamatan Cipanas mengembangkan usaha budidaya ikan lele.
Begitu juga usaha destinasi wisata di Gunung Luhur Jaya Kecamatan Cibeber dengan membuka homestay.
Selain itu juga usaha masyarakat di Desa Karya Jaya Kecamatan Cimarga dengan membuka usaha pemancingan ikan.
"Semua desa yang mengembangkan ekonomi mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Akademisi nilai pendidikan madrasah diminati masyarakat
Baca juga: Samsat Rangkasbitung optimistis capai target Rp113 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kita yakin pemberdayaan ekonomi masyarakat itu dapat memutus mata rantai kemiskinan dan pengangguran," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Lebak Rusito di Lebak, Senin.
Pengalokasian dana desa tahun 2019 untuk 340 desa tersebar di 28 kecamatan mencapai Rp400 miliar lebih.
Dari Rp400 miliar lebih itu, kata dia, desa mendapatkan bantuan dana desa bervariasi mulai Rp1 miliar hingga Rp3 miliar/desa.
Berdasarkan Permendes Nomor 16 Tahun 2018 bahwa penggunaan dana desa pada 2019 bergeser dari pembangunan infrastuktur ke peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan.
Baca juga: Jokowi dan Prabowo dijadwalkan ketemuan di stasiun MRT Lebak Bulus
Baca juga: BPBD Lebak: Stok logistik hadapi kemarau cukup
Selama ini, kata dia, infrastuktur pedesaan di Kabupaten Lebak memadai untuk mendukung kelancaran peningkatan ekonomi masyarakat.
Karena itu, Permendes Nomor 16 Tahun 2018 harus dilaksanakan tahun 2019 dari infrastruktur ke peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan.
Apalagi, Kabupaten Lebak memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang melimpah dan bisa dijadikan bahan baku pengelolaan usaha.
Potensi SDA itu diantaranya komoditas pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan dan pariwisata.
"Kita berharap pelaku UKM di daerah itu berkembang dengan pemberdayaan ekonomi melalui dana desa itu," ujarnya menjelaskan.
Menurut dia, saat ini, pelaku UKM yang memproduksi aneka kerajinan makanan, anyaman bambu, anyaman pandan, produksi dompet, tas,sepatu, perabotan rumah tangga hingga usaha jasa dan perdagangan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Bahkan. produksi pelaku UKM Kabupaten Lebak menembus pasar domistik hingga mancanegara.
Ia juga mengapresiasi peningkatan ekonomi pedesaan di Desa Luhur Jaya Kecamatan Cipanas mengembangkan usaha budidaya ikan lele.
Begitu juga usaha destinasi wisata di Gunung Luhur Jaya Kecamatan Cibeber dengan membuka homestay.
Selain itu juga usaha masyarakat di Desa Karya Jaya Kecamatan Cimarga dengan membuka usaha pemancingan ikan.
"Semua desa yang mengembangkan ekonomi mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Akademisi nilai pendidikan madrasah diminati masyarakat
Baca juga: Samsat Rangkasbitung optimistis capai target Rp113 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019