Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati mengatakan rehabilitasi terhadap anak penyalahguna narkoba tidak bisa hanya terhadap individu anak saja tetapi juga harus melibatkan orang tua.

"Mungkin anak menjadi penyalahguna narkoba sebagai pelarian karena ada masalah dengan orang tuanya. Karena itu, rehabilitasi harus integratif dan holistik," kata Rita saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Rita mengatakan ada banyak alasan menjadi penyalahguna narkoba, antara lain permasalahan dengan orang tuanya sendiri.

Bisa jadi, selama ini hubungan antara anak dengan orang tua tidak harmonis sehingga anak tidak mendapatkan perhatian dari orang tua, bahkan mengalami kekerasan di rumah.

Baca juga: BNN-Lapas harus bekerja sama cegah peredaran narkoba

"Rehabilitasi anak penyalahguna narkkoba harus terpadu dengan rehabilitasi terhadap orang tuanya. Tidak bisa rehabilitasi untuk anaknya sendiri. Harus keseluruhan," tuturnya.

Rita mengatakan rehabilitasi terhadap anak penyalahguna narkoba harus menggunakan pendekatan yang berbeda.

"Orang tua perlu memahami tumbuh kembang anak, terutama yang sedang mencari identitas. Anak perlu diberi kepercayaan, perlu ditanya. Harus ada komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak," katanya.

Selain sebagai penyalahguna narkoba, Rita mengatakan anak juga rentan disalahgunakan sebagai kurir narkoba.

Terkait anak-anak yang disalahgunakan sebagai kurir narkoba tersebut, Rita mengatakan tetap harus dipenuhi hak-haknya dengan menggunakan sistem peradilan pidana anak. 

Baca juga: Kemenristekdikti cegah penyalahgunaan narkoba melalui kampanye

Baca juga: Bupati Serang: Sekolah perlu dipantau jauhkan millenial dari narkoba

Baca juga: Kepala BNN: Ada 74 narkoba jenis baru ancam anak bangsa
 

Pewarta: Dewanto Samodro

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019