Barikade Gus Dur Provinsi Banten menyatakan kemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) momentum untuk kembali merajut silatuhrahmi dengan tidak ada hujat menghujat dan saling curiga.
"Kita menghadapi era globalisasi, perkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pasca-putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU)," kata Koordinator Barikade Gus Dur Provinsi Banten Roji Santani saat dihubungi di Serang, Kamis.
Para elit politik maupun pendukung simpatisan capres/cawapres kubu Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Sandiaga Uno pasca putusan MK kembali menjalin persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca juga: Inilah Putusan MK tolak seluruh permohonan Prabowo-Sandiaga
Mereka capres/cawapres yang dinyatakan kalah melalui sidang MK tentu harus menerima dengan legowo dan santun.
Sebab, keputusan MK merupakan akhir dari persoalan sengketa PHPU yang selama ini saling tuding dan saling hujat.
Pilpres 2019 menunjukan ketidakdewasaan dalam menghadapi kontestasi politik yang beradab.
Para elit politik maupun pendukung simpatisan capres/cawapres menyebarkan berita hoaks, fitnah hingga hujat menghujat.
Bahkan, mereka di antaranya para elit politik maupun pendukung simpatisan terjerat kasus hukum.
Oleh karena itu, pihaknya berharap Pemilihan Presiden (Pilpres) ke depan para kontestan politik agar lebih mendewasakan diri.
"Kita jangan sampai Pilpres bisa menimbulkan perpecahan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, setiap pertandingan tentu ada tiga pilihan antara lain, pasangan yang menang, kalah atau draw/seri.
Artinya, ujar dia, siapapun yang akan mengikuti pertandingan tersebut harus memiliki bekal untuk menghadapi kekalahan.
Kemenangan pasangan capres/cawapres 01 tentu harus aktif untuk menjalin silaturahmi untuk membangun kebersamaan, terlebih menghadapi era globalisasi.
Saat ini, bangsa Indonesia sangat membutuhkan figur pemimpin yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami berharap kemenangan Jokowi-Ma'ruf Indonesia bisa semakin maju," ujar mantan anggota DPRD Kabupaten Lebak.
Ia menyebutkan, figur pemimpin masa depan Indonesia juga terdapat Mba Yenni Wahid, Agus Yudhoyono juga Kang Emil Ridwan, termasuk Sandiaga Uno.
Namun, pihaknya mengingatkan Sandi tidak terpancing oleh orang-orang di sekelilingnya yang haus kekuasaan dan haus materi.
"Kami hari ini tidak mendukung Sandi, namun siapa tahu lima tahun kedepan saya menjadi tim suksesnya, politik itu dinamis fleksibel jadi mari kita akhiri berbagai macam tindakan yang dapat merugikan kita semua, terutama yang merugikan bangsa dan negara yang kita cintai," katanya.
Baca juga: Prabowo: Kami hormati hasil MK
Baca juga: Airlangga sampaikan selamat atas kemenangan Jokowi-Ma'ruf
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kita menghadapi era globalisasi, perkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pasca-putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU)," kata Koordinator Barikade Gus Dur Provinsi Banten Roji Santani saat dihubungi di Serang, Kamis.
Para elit politik maupun pendukung simpatisan capres/cawapres kubu Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Sandiaga Uno pasca putusan MK kembali menjalin persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca juga: Inilah Putusan MK tolak seluruh permohonan Prabowo-Sandiaga
Mereka capres/cawapres yang dinyatakan kalah melalui sidang MK tentu harus menerima dengan legowo dan santun.
Sebab, keputusan MK merupakan akhir dari persoalan sengketa PHPU yang selama ini saling tuding dan saling hujat.
Pilpres 2019 menunjukan ketidakdewasaan dalam menghadapi kontestasi politik yang beradab.
Para elit politik maupun pendukung simpatisan capres/cawapres menyebarkan berita hoaks, fitnah hingga hujat menghujat.
Bahkan, mereka di antaranya para elit politik maupun pendukung simpatisan terjerat kasus hukum.
Oleh karena itu, pihaknya berharap Pemilihan Presiden (Pilpres) ke depan para kontestan politik agar lebih mendewasakan diri.
"Kita jangan sampai Pilpres bisa menimbulkan perpecahan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, setiap pertandingan tentu ada tiga pilihan antara lain, pasangan yang menang, kalah atau draw/seri.
Artinya, ujar dia, siapapun yang akan mengikuti pertandingan tersebut harus memiliki bekal untuk menghadapi kekalahan.
Kemenangan pasangan capres/cawapres 01 tentu harus aktif untuk menjalin silaturahmi untuk membangun kebersamaan, terlebih menghadapi era globalisasi.
Saat ini, bangsa Indonesia sangat membutuhkan figur pemimpin yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami berharap kemenangan Jokowi-Ma'ruf Indonesia bisa semakin maju," ujar mantan anggota DPRD Kabupaten Lebak.
Ia menyebutkan, figur pemimpin masa depan Indonesia juga terdapat Mba Yenni Wahid, Agus Yudhoyono juga Kang Emil Ridwan, termasuk Sandiaga Uno.
Namun, pihaknya mengingatkan Sandi tidak terpancing oleh orang-orang di sekelilingnya yang haus kekuasaan dan haus materi.
"Kami hari ini tidak mendukung Sandi, namun siapa tahu lima tahun kedepan saya menjadi tim suksesnya, politik itu dinamis fleksibel jadi mari kita akhiri berbagai macam tindakan yang dapat merugikan kita semua, terutama yang merugikan bangsa dan negara yang kita cintai," katanya.
Baca juga: Prabowo: Kami hormati hasil MK
Baca juga: Airlangga sampaikan selamat atas kemenangan Jokowi-Ma'ruf
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019