Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Banten, Ratu Tatu Chasanah mendukung agar sistem pengelolaan koperasi dikelola secara cepat, transparan dan akuntabel yang berbasis teknologi informasi.

"Kita tetap harus melakukan pembenahan terhadap SDM yang ada, karena kita lihat belum ada perubahan yang signifikan, apalagi saat ini semua sudah dalam era  digitalisasi, maka koperasi harus ada didalamnya, kalau tidak maka semakin ketinggalan jauh, sedangkan kita tahu di negara lain untuk usaha retail itu di kuasai oleh koperasi, nah kita masih punya banyak PR besar maka dengan semangat konsolidasi seutuhnya semua steakholder, pemerintah, semua pelaku usaha duduk bersama, mudah-mudahan akan terwujud," kata Tatu  saat Rapat Kerja Wilayah Dekopinwil Banten, di Serang, Selasa. 
 
Tatu menjelaskan, Dekopindwil Banten sudah merancang software akuntansi koperasi secara online yang telah diberi nama sistem informasi keuangan terpadu (sikadu) dan telah terbentuk di 12 koperasi yang menjadi toko ritel berbasis online terbanyak di Indonesia.

"Koperasi akan menjadi besar apabila bergerak di sektor riil, bukan hanya usaha di simpan pinjam saja," katanya.
 
Baca juga: Pemkot Tangerang sediakan rumah murah untuk anggota koperasi

Menurut Tatu, pembenahan SDM  sangat penting untuk memudahkan pengurus dan anggota koperasi dalam memasuki era industri 4.0. 

"kemampuan coop-mart akan terus kita fasilitasi agar lebih maju lagi baik teknologi informasi, sumber daya manusia, maupun jaringan supplier untuk ketersediaan barang," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Ketua harian Dekopin Pusat  Agung Sujatmoko, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten Tabrani, dan seluruh pengurus Dekopinwil Banten.

Selain itu, Tatu juga saat ini tengah mengupayakan agar Dekopinwil Banten memiliki sekretariat secara tetap agar koordinasi antar kabupaten/kota bisa berjalan maksimal.

"Sesuai arahan, kita akan kirim surat kepada Gubernur untuk pengadaan sekretariat secara menetap dan kita akan terus upayakan secara optimal," katanya.

Ketua Harian Dekopin Pusat  Agung Sujatmoko mengatakan, pada era industri 4.0, koperasi sudah seharusnya mulai menarik kaum muda untuk menjadi pengurus dalam pengelolaannya. 

"Kaum muda sudah saatnya ditarik menjadi pengurus untuk terlibat secara langsung  dalam mengelola koperasi,” kata Agung.

Ia menambahkan, saat ini Dekopin sedang mengusung agar undang-undang perkoperasian yang baru  segera untuk diresmikan sebagai pengganti yang lama.

"Jika undang-undang terbaru sudah disahkan maka koperasi akan menjadi perusahaan yang besar," katanya.

Baca juga: Diskop dan UKM Banten dorong koperasi mampu manfaatkan IT

Baca juga: Pemkab Tangerang membina 242 koperasi terancam dibubarkan

Pewarta: Lukman Hakim

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019