Sebanyak 98.064 warga Pandeglang, Provinsi Banten menerima kartu keluarga sejahtera (KKS) untuk keluarga penerima manfaat (KPM) yang digulirkan pemerintah.
"Kami berharap kartu KKS itu dapat membantu masyarakat berpenghasilan kecil," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang Pery Hasanudin pada acara sosialisasi KKS di aula Dinas Sosial (Dinsos) setempat, Rabu.
Sekda berharap para pendamping dapat mensosialisasikan kepada masyarakat tentang tata cara penggunaan kartu tersebut.
"Pendamping yang ada di Kecamatan (TKSK dan Karangtaruna) saya harap dapat mensosialisasikan kepada masyarakat lainnya karena yang hadir di sini terbatas," kata Sekda.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang Tati Swagiharti mengatakan, sesuai pagu indikatif dari Kementerian Sosial tercatat 98.064 warga KPM yang menerima KKS.
Mereka penerima kartu KKS tersebar di 339 desa dan kelurahan.
Terkait dasar penetapan penerima manfaat, Tati menjelaskan sementara ini pihak Kemensos masih menggunakan basis data terpadu 2015 dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Ia mengatakan, sebenarnya perlu dimutakhirkan data karena khawatir data tidak valid.
"Mungkin saja saat ini sudah ada yang berganti status, tapi saat ini pihak pusat masih memakai data tersebut. Dan KK miskin yang terdata pada 2015 jumlahnya 103.300 orang, yang saat ini menerima baru 98.064," jelasnya.
Masih kata Tati, KKS ini dipergunakan untuk Pembelanjaan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang nominalnya setiap KPM Rp110.000 setiap satu bulan.
"Bantuannya non tunai melalui ATM e-Walet, kartu ini akan digesek di mesin edisi di agen yang difasilitasi oleh bank BNI dan BTN, setelah itu masyarakat bisa menukar struk itu dengan beras dan telur seharga Rp.110.000," imbuhnya.
Dari 35 Kecamatan se- Kabupaten Pandeglang kurang lebih baru ada 218 agen elektronik Warung Gotong Royong (e-Warong) yang sudah terverifikasi, oleh sebab itu kata Tati akan terus dilakukan inventarisasi.
"Dari 280 baru 218 yang terverifikasi berdasarkan ajuan dari pihak Kecamatan, Bank, Bulog dan rumah pangan kita, intinya yang sudah bermitra dengan pihak bank," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kami berharap kartu KKS itu dapat membantu masyarakat berpenghasilan kecil," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang Pery Hasanudin pada acara sosialisasi KKS di aula Dinas Sosial (Dinsos) setempat, Rabu.
Sekda berharap para pendamping dapat mensosialisasikan kepada masyarakat tentang tata cara penggunaan kartu tersebut.
"Pendamping yang ada di Kecamatan (TKSK dan Karangtaruna) saya harap dapat mensosialisasikan kepada masyarakat lainnya karena yang hadir di sini terbatas," kata Sekda.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang Tati Swagiharti mengatakan, sesuai pagu indikatif dari Kementerian Sosial tercatat 98.064 warga KPM yang menerima KKS.
Mereka penerima kartu KKS tersebar di 339 desa dan kelurahan.
Terkait dasar penetapan penerima manfaat, Tati menjelaskan sementara ini pihak Kemensos masih menggunakan basis data terpadu 2015 dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Ia mengatakan, sebenarnya perlu dimutakhirkan data karena khawatir data tidak valid.
"Mungkin saja saat ini sudah ada yang berganti status, tapi saat ini pihak pusat masih memakai data tersebut. Dan KK miskin yang terdata pada 2015 jumlahnya 103.300 orang, yang saat ini menerima baru 98.064," jelasnya.
Masih kata Tati, KKS ini dipergunakan untuk Pembelanjaan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang nominalnya setiap KPM Rp110.000 setiap satu bulan.
"Bantuannya non tunai melalui ATM e-Walet, kartu ini akan digesek di mesin edisi di agen yang difasilitasi oleh bank BNI dan BTN, setelah itu masyarakat bisa menukar struk itu dengan beras dan telur seharga Rp.110.000," imbuhnya.
Dari 35 Kecamatan se- Kabupaten Pandeglang kurang lebih baru ada 218 agen elektronik Warung Gotong Royong (e-Warong) yang sudah terverifikasi, oleh sebab itu kata Tati akan terus dilakukan inventarisasi.
"Dari 280 baru 218 yang terverifikasi berdasarkan ajuan dari pihak Kecamatan, Bank, Bulog dan rumah pangan kita, intinya yang sudah bermitra dengan pihak bank," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019