Badan Narkotika Kabupaten Tangerang, Banten, melakukan sosialisasi bahya penyalahgunaan narkoba terhaap pelajar dalam rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), 2 Mei 2019 sehingga dampak buruknya dapat dipahami anak didik dan pengajar.
"Kami menggelar kampanye dan lomba cerdas cermat seputar narkoba, agar mereka dapat mengerti," kata Kepala Badan Narkotika Kabupaten Tangerang, Dedi Sutardi di Tangerang, Kamis.
Dedi mengatakan tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman kepada anak didik tentang bahaya dalam pengunaan narkoba.
Menurut dia, narkoba itu seperti makanan yang terus berkembang mengikuti selera pasar dan dikemas dalam bentuk menarik.
Untuk itu perlu diketahui dan diwaspadai, narkoba telah merasuk dan beredar pada semua lini kehidupan malahan pada anak-anak.
Peredaran narkoba oleh pedagang dengan sasaran tidak mengenal umur, agama, lokasi, jenis makanan, kelamin dan yang terpenting mendapatkan keuntungan.
"Perlu memahaman yang mendalam kepada anak didik sejak dini agar mereka dapat meghindari dan tidak mencoba mengunakan," katanya.
Peredaran narkoba merupakan ancaman serius bagi generasi bangsa, untuk itu perlu ada tindakan nyata mencegahnya agar tidak dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Pihaknya khawatir karena jenis narkoba yang baru saat ini jumlahnya relatif banyak mencapai 800 jenis di dunia.
Namun dari jumlah tersebut, maka 79 jenis sudah masuk dan beredar di Kabupaten Tangerang dan wilayah lainnya di Provinsi Banten.
Dia menambahkan para pendidik untuk dapat memberikan pemahaman kepada siswa agar tidak mengunakan narkoba karena sanksi yang diberikan dapat kurungan seumur hidup atau hukuman mati bagi pengedar.
Para pengedar biasanya memberikan secara gratis pada awalnya, setelah kecanduan dan tidak memiliki uang untuk membeli, akhirnya menawarkan sebagai penjual, ini sangat berbahaya bagi pelajar.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kami menggelar kampanye dan lomba cerdas cermat seputar narkoba, agar mereka dapat mengerti," kata Kepala Badan Narkotika Kabupaten Tangerang, Dedi Sutardi di Tangerang, Kamis.
Dedi mengatakan tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman kepada anak didik tentang bahaya dalam pengunaan narkoba.
Menurut dia, narkoba itu seperti makanan yang terus berkembang mengikuti selera pasar dan dikemas dalam bentuk menarik.
Untuk itu perlu diketahui dan diwaspadai, narkoba telah merasuk dan beredar pada semua lini kehidupan malahan pada anak-anak.
Peredaran narkoba oleh pedagang dengan sasaran tidak mengenal umur, agama, lokasi, jenis makanan, kelamin dan yang terpenting mendapatkan keuntungan.
"Perlu memahaman yang mendalam kepada anak didik sejak dini agar mereka dapat meghindari dan tidak mencoba mengunakan," katanya.
Peredaran narkoba merupakan ancaman serius bagi generasi bangsa, untuk itu perlu ada tindakan nyata mencegahnya agar tidak dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Pihaknya khawatir karena jenis narkoba yang baru saat ini jumlahnya relatif banyak mencapai 800 jenis di dunia.
Namun dari jumlah tersebut, maka 79 jenis sudah masuk dan beredar di Kabupaten Tangerang dan wilayah lainnya di Provinsi Banten.
Dia menambahkan para pendidik untuk dapat memberikan pemahaman kepada siswa agar tidak mengunakan narkoba karena sanksi yang diberikan dapat kurungan seumur hidup atau hukuman mati bagi pengedar.
Para pengedar biasanya memberikan secara gratis pada awalnya, setelah kecanduan dan tidak memiliki uang untuk membeli, akhirnya menawarkan sebagai penjual, ini sangat berbahaya bagi pelajar.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019