Petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengembangkan budi daya tanaman jagung seluas 3.500 hektare melalui bantuan Kementerian Pertanian guna meningkatkan produksi pangan nasional.

Kepala Seksi Padi dan Palawija Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Senin, mengatakan pengembangan budi daya tanaman jagung tersebut guna mendukung kedaulatan pangan nasional sehubungan pemerintah menghentikan impor jagung, sehingga produksi jagung harus ditingkatkan.

Selain itu budi daya jagung juga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani. Karena itu, pihaknya mengajak petani dapat mengembangkan pertanian jagung di lahan-lahan persawahan yang kosong.

"Kami tahun ini menargetkan pertanian jagung seluas 3.500 hektare melalui bantuan Kementan," katanya.

Menurut dia, pihaknya mengapresiasi pengembangan budidaya tanaman jagung di Desa Bulakan Kecamatan Gunungkencana yang dijadikan proyek percontohan Provinsi Banten. Para petani setempat mengembangkan tanaman jagung seluas 1.000 hektare dengan sistem korporasi.

Selama ini, produksi tanaman jagung ditampung oleh Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Provinsi Banten.

"Kami yakin ke depan Lebak menjadi daerah lumbung jagung karena didukung lahan luas," katanya.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019