Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Jawa Barat berupaya menekan angka kasus penyebaran penyakit Tuberculosis (TBC) yang saat ini masih menjadi ancaman melalui penularan dari penderita kepada orang di sekelilingnya.

"Jumlah pasien TBC yang ditemukan pada 2018 mencapai 1.535 orang yang terdiri dari penduduk dalam dan luar Kota Sukabumi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Sukabumi Kepala Bidang Lulis Delawatidi Sukabumi, Kamis.

Menurutnya, pencegahan yang dilakukan pihaknya untuk menekan angka penyebaran TBC tersebut tidak hanya sebatas sosialisasi saja tetapi melakukan penyembuhan dengan memantau kesehatan warga yang terjangkit penyakit tersebut.

Adapun rincian jumlah masyarakat yang tertular atau positif TBC khususnya warga Kota Sukabumi sebanyak 1.096 orang yakni 597 laki-Iaki dan sisanya atau 499 perempuan. Kemudian untuk pasien TBC Resisten Obat yang ditemukan dari 2017 sampai 2019 mencapai 24 orang.

Dari jumlah tersebut yang sedang diobati sebanyak 13 orang, meninggal dunia sebanyak enam orang, pindah alamat satu orang, Drop Out (DO) satu orang dan yang sembuh tiga orang.

"Kasus penyebaran TBC ini bisa ditekan bahkan pada acara lokakarya lalu kami mengambil tema 'Indonesia Bebas TBC Dimulai Dari Saya.' Ini untuk mengingatkan bahwa pencegahan awal tersebut harus dimulai dari diri sendiri," tambahnya.

Lulis mengatakan warga pun harus mengetahui gejala terinfeksi penyakit TBC seperti batuk berdahak selama tiga minggu berturut-turut tidak sembuh, batuk darah, nyeri dada, sesak napas, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, demam tinggi, berkeringat meskipun udara dingin, sering mengalami kekelahan yang ekstrem.

Untuk pencegahan seperti tidak kontak langsung dengan orang positif TBC, tutupi mulut saat bersin, rumah harus memiliki sirkulasi udara yang baik dan sering membuka pintu dan jendela agar udara segar bisa masuk dan tidak membuang dahak sembarang.

Penyakit ini bisa menyebabkan kematian jika dalam pengobatannya tidak rutin seperti menjalani terapi selama enam bulan (tidak terputus), beraktivitas hidup bersih dan sehat serta memperbaiki asupan gizi untuk tubuh sehingga daya tahan tubuh kuat.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019