Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menyampaikan peringatan dini kewaspadaan longsor, khususnya di permukiman yang lokasinya di pegunungan dan perbukitan.

"Peringatan dini kewaspadaan longsor itu sehubungan curah hujan cenderung meningkat," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Sabtu.

Curah hujan intensitas sedang melanda  sejumlah wilayah di Kabupaten Lebak sejak pagi hingga siang, sehingga berpotensi terjadi longsoran tanah.

Masyarakat yang tinggal di kawasan pegunungan dan perbukitan hingga ribuan kepala keluarga.

Karena itu, BPBD meminta warga agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam.

"Kami sudah menyampaikan surat peringatan dini kepada relawan di 28 kecamatan agar waspada longsor," ujarnya menjelaskan.

Menurut dia, selama ini, wilayah Kabupaten Lebak masuk kategori daerah rawan longsor mengingat lokasinya berada di perbukitan, pegunungan dan daerah aliran sungai.

Daerah rawan longsor itu antara lain Kecamatan Lebak Gedong, Cibeber, Cipanas, Cilograng, Muncang, Sobang, Gunungkencana, Bojongmanik, Cimarga,
Panggarangan, Cihara, Bayah, Cikulur, Rangkasbitung dan Cigemblong.

"Kami minta warga waspada jika hujan tinggi karena khawatir terjadi longsoran," katanya menjelaskan.

Sementara itu, warga di Kecamatan Cimarga mengaku bahwa masyarakat  saat ini melakukan pengamanan swadaya sehubungan curah hujan tinggi.

Bahkan, curah hujan sepanjang  Selasa (19/3) sejak dari pagi hingga siang hari.

Untuk itu, warga di daerah tetap waspada bencana longsor,terutama warga yang tinggal di bantaran daerah aliran sungai.

Kewaspadaan itu, kata dia, guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material bangunan cukup besar.

"Kami dan warga di sini selama 24 jam melakukan pengamanan secara swadaya menghadapi cuaca buruk, karena khawatir menimbulkan longsor dan banjir," kata Memed (50), warga Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak.


 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019