Sejumlah komoditas harga sayuran di Kabupaten Lebak, Banten, sejak sepekan terakhir ini mengalami kenaikkan akibat tingginya curah hujan yang mengakibatkan produksi di sentra sayuran menurun.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Dedi Rahmat di Lebak, Minggu, mengatakan berdasarkan laporan petugas di

lapangan harga komoditas sayuran di sejumlah pasar tradisional terjadi kenaikkan.

Namun, kenaikkan harga sayuran itu tidak signifikan karena pasokan persedian masih ada didatangkan dari Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang.

Saat ini, kata dia, harga sayuran terjadi kenaikkan berkisar antara Rp471 ssampai Rp2.700/Kg.

Harga bawang merah sebelumnya Rp27.714/kg,namun naik menjadi Rp28.143/kg, bawang putih semula Rp25.000/kg naik menjadi Rp27.571/kg,

Cabai keriting dari Rp23.266/kg naik menjadi Rp23.714/kg, cabai besar Rp24.833/kg menjadi Rp31.000/kg dan cabai rawit Rp31.999/kg menjadi Rp31.429/kg.

Sedangkan, harga kebutuhan bahan pokok hingga kini tetap bertahan tinggi, seperti jenis beras KW 1 dijual Rp10.393/kg, beras KW II Rp9.729/kg dan beras KW III Rp8.786/kg.

Harga daging sapi Rp120.000/kg, daging kerbau Rp120.000/kg dan daging ayam broiler Rp33.714/kg, gula putih Rp11.857/kg dan minyak Bimoli Rp13.000 per kemasan.

"Saya kira kenaikkan sayuran itu tidak menimbulkan terjadi inflansi dan daya beli masyarakat relatif stabil," ujarnya menjelaskan.

Sejumlah pedagang pengecer di Pasar Rangkasbitung mengaku bahwa mereka pedagang tidak begitu panik dengan kenaikkan sejumlah harga sayuran.

Disamping itu juga pembeli relatif stabil dan tidak terjadi lonjakan permintaan pasar.

Saat ini, pasokan sayuran masih tersedia, namun harga terjadi kenaikkan akibat di sentra penghasil sayuran dilanda hujan .

"Kami yakin kenaikkan bawang merah dan cabai tidak berlangsung lama,karena prediksi BMKG pada akhir Maret memasuki musim kemarau," kata Aming, seorang pedagang di Pasar Rangkasbitung.


 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019