Industri kecil menengah binaan dinas koperasi dan UMKM Provinsi Banten, yang ada di lingkungan sumur Turi Cikuasa Kelurahan Gerem Kecamatan Grogol Kota Cilegon, sukses mengembangkan bisnis sandal hotel ,beromset puluhan juta rupiah setiap bulannya.

Muhammad Haris ditemui, Minggu, menyatakan  berawal dari kegagalannya, 2010 lalu saat coba-coba menekuni pembuatan sandal iconik Banten, dengan tujuan pemasaran khusus untuk oleh-oleh pengunjung wisata di kawasan Pantai Anyer.

Melihat perkembangan usaha yang tak juga berkembang lantaran minim order, Muhammad Haris sang pemilik pun mulai mengubah arah pasar dan konsep dengan memproduksi sandal hotel, yang kemudian difokuskan menyasar hotel-hotel yang ada di kawasan Kota Cilegon dan Anyer Serang. Tak butuh wkatu lama, dalam waktu enam bulan saja, tempat produksi sandal yang mempekerjakan lima belas warga sekitar pun kian kebanjiran order.

“Awalnya kita memang fokus untuk produksi sandal oleh-oleh dengan gambar ikon badak khas Banten. Tapi karena ternyata minat pasar kurang, ahirnya kami beralih produksi dengan memproduksi sandal hotel yang cukup diminati hotel yang ada di Banten,” katanya.

Setiap bulannya, Haris mengaku mampu memproduksi sebanyak dua puluh ribu hingga tiga puluh ribu sandal baik jenis lem maupun jahit setiap bulannya, dengan rata-rata omset pendapatan  minaml enam puluh juta rupiah, maksimal seratus juta rupiah setiap bulannya.

Sandal-sandal hotel buatan asli Cilegon ini, juga diketahui telah menembus sejumlah wilayah kepulauan, lantaran peminatnya tak hanya dari wilayah Banten. Bahkan selain menembus pasar untuk menyuplai kebutuhan sandal hotel di wilayah Jakarta dan Jawa Barat, Sandal yang dibuat pengrajin di Cilegon ini Bahkan mampu menembus hingga ke wilayah Banjarmamsin,   Jambi, Makassar, Bengkulu dan Lampung. Untuk mendukung terus berkembanganya produksi sandal pengrajin sekitar, Syamlawi Lurah Gerem juga mengaku selalu menyertakan hasil produk industri kecil menengah dalam ajang pameran-pameran industri kreatif."Alhamdulillah produknya kini laris manis , banyak hotel dari luar daerah pesan dikita. ini juga berkat kami fasilitasi ikut disetiap ajang pameran hasil produks kreatif," Jelas Syamlawi.
Selain membawa kebanggaan tersendiri, dukungan pemerintah supaya usaha ini tetap berkembang, juga dinilai sangat penting karena keberadaan industri kecil ini juga mampu menyerap tenaga kerja lokal. Salah satunya dirasakan Watini yang mengaku telah bergabung sejak delapan tahun lalu, menjadi pengelem sandal  untuk membantu mencari tambahan penghasilan bagi kelurganya. Meski dalam sebulan, para ibu rumah tangga itu hanya memperoleh tambahan uang dapur, dimana hanya menerima upah lima ratus ribu rupiah setiap bulannya.”sudah lama ibu mah, upahnya sebulan lima ratus ribu, sehari ibu bisa ngelem sampe 300 pasang sandal. Lumayan saja dari pada bengong di rumah,”Katanya saat ditemui di lokasi.

Pewarta: Susmiyatun Hayati

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019