Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang, Provinsi Banten menyiapkan langkah antisipasi penanganan sawah puso atau gagal panen akibat tingginya curah hujan yang melanda sejumlah wilayah di kabupaten itu.
Sekretaris DKPP Kabupaten Serang Yuli Saputra di Serang, Rabu, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Banten terkait penyediaan cadangan benih bagi petani yang lahannya mengalami kerusakan parah akibat banjir.
"Untuk antisipasi, kami berkolaborasi dengan provinsi. Apabila ada lokasi yang terkena bencana banjir dan menyebabkan puso, kami akan usulkan bantuan benih sesuai dengan luas kerusakan," ujar Yuli.
Baca juga: 60 hektare sawah di Tangerang terancam puso
Yuli menjelaskan mekanisme bantuan benih akan diberikan berdasarkan hasil verifikasi di lapangan bersama Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). Jika lahan teridentifikasi puso, pemerintah menyiapkan bantuan benih sekitar 25 kilogram per hektare.
Hingga saat ini, laporan genangan air tercatat di Kecamatan Padarincang seluas 4 hingga 6 hektare dan sebagian wilayah Kecamatan Tirtayasa. Namun, status lahan tersebut baru dikategorikan terkena atau tergenang sementara, karena air masih mengalir dan surut dalam waktu kurang dari tiga hari.
"Sampai hari ini belum ada laporan puso. Di Tirtayasa air cepat surut, dan di Padarincang meski tergenang, airnya mengalir, sehingga tanaman padi masih aman," katanya.
Baca juga: Tenaga non-ASN Kota Serang dipastikan tidak dirumahkan
Selain penanganan setelah bencana, DKPP Serang juga melakukan mitigasi jangka panjang, seperti normalisasi sungai di wilayah rawan banjir, contohnya di kawasan Pontang dan Ciwaka yang kini kondisinya relatif aman setelah pengerukan.
Yuli mengimbau para petani untuk intensif berkoordinasi dengan PPL terkait perkembangan cuaca dari BMKG serta penyesuaian pola tanam yang adaptif terhadap perubahan iklim.
"Kami harap petani memanfaatkan keberadaan penyuluh untuk konsultasi, mulai dari prediksi cuaca, penggunaan pupuk, hingga penggunaan alat mesin pertanian agar produksi tetap terjaga," pungkasnya.
Baca juga: Respons kenaikan harga Minyakita, Pemprov Banten perkuat koordinasi
Editor : Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2025